Puan Maharani

Kastara.ID, Jakarta – Pengurus dan kader PDIP di Jawa Timur (Jatim) sepakat mendorong Puan Maharani maju sebagai calon presiden (Capres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Hal itu disepakati dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDIP Jawa Timur di Kota Blitar (21/6). Rakerda memutuskan akan membawa kesepakatan tersebut ke forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP yang akan digelar pada Agustus 2021.

Sekretaris PDIP Jawa Timur Sri Untari Bisowarno saat memberikan keterangan, Selasa (22/6) menjelaskan, secara kultur Jatim terbagi menjadi tiga wilayah, Mataraman, Arek, dan Tapal Kuda. Dalam Rakerda, ketiga wilayah menyepakati mendukung pencalonan Ketua DPR Puan Maharani sebagai calon presiden.

Untari menambahkan, usulan pencalonan Puan sekaligus menjadi kaderisasi di internal partai. Terlebih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) di beberapa kabupaten dan kota di Jatim, PDIP bermasih meraih kemenangan. Terdapat 11 kader PDIP yang berhasil menjadi pemenang dalam Pilkada.

Sebelum mengusulkan putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu sebagai Capres, menurut Untari, PDIP Jatim sudah melakukan pemetaan soal potensi dan proyeksi. Untari menyadari elektabilitas Puan saat ini masih belum terlalu baik. Namun dengan bergeraknya mesin partai, Untari yakin kepopuleran Ketua DPP PDIP itu perlahan bakal naik. Itulah sebabnya diperlukan gerak cepat dan sinergi dengan rakyat.

Untari membantah usulan menjadikan Puan sebagai capres adalah upaya menghadang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menurut anggota DPRD Jatim ini, sudah biasa di PDIP ada beberapa kader yang prestasinya menonjol. Sehingga usulan Puan sebagai capers bukanlah bentuk rivalitas dengan Ganjar. Untari menegaskan, pada akhirnya siapa yang akan diusung PDIP sebagai Capres 2024 akan diputuskan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Sebenarnya upaya mendorong Puan Maharani menjadi Capres 2024 sudah dimulai sejak 2020. Saat ini beberapa orang membentuk Dewan Pengurus Wilayah Gema Puan Maharani Nusantara atau GPMN Jawa Timur. Kegiatan GPMN adalah mengangkat citra Puan Maharani dilakukan melalui darat, dunia maya dan medsos. Namun sejak pandemi Covid-19, GPMN Jatim tidak banyak berkegiatan. Ketua GPMN Jatim, Marsiswo Dirgatoro saat berbicara bulan lalu mengakui sejak Oktober 2020, pihaknya belum melakukan konsolidasi.

Meski demikian Marsiswo mengklaim GPMN Jawa Timur telah membentuk kepengurusan di 38 kabupaten/kota. Bahkan di daerah basis PDIP, terutama Mataraman, seperti Madiun, Ngawi, Kediri, Ponorogo, Tulungagung dan Blitar, kepengurusan sudah sampai ke tingkat kecamatan. Sedangkan wilayah Tapal Kuda di bagian timur Jatim, masih agak sulit. Pasalnya menurut Marsiswo, wilayah tersebut selama ini dikenal sebagai daerah hijau. (ant)