Bimbingan Ibadah Jemaah Haji

Kastara.ID, Makkah – Ratusan jemaah haji dari beragam kelompok terbang mengikuti bimbingan ibadah haji di hotel mereka masing-masing. Bimbingan ibadah merupakan bagian dari program Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk membantu jemaah memecahkan problem fiqih haji selama di Arab Saudi.

“Tiap hari konsultan ibadah keliling ke hotel-hotel. Biasanya dua kloter kami kumpulkan, kita datangkan konsultan ibadah dan kita diskusi bareng,” kata Petugas Haji Bimbingan Ibadah Sektor 3 Daerah Kerja Makkah, Hadi M Musa Said, di sela-sela bimbingan ibadah Kloter 11 dan 13 Lampung Timur, di Hotel Arrayan Al Nahdi, Makkah (21/6).

 

Konsultan dan pembimbing ibadah juga didatangkan yang memahami karakter lokal daerah. Misalnya bimbingan jemaah asal Lampung kali ini, didatangkan KH Aris Nikmatullah dari Buntet yang di pesantrennya memiliki banyak santri dari Lampung.

“Pendekatan daerah karena setiap karakter daerah berbeda. Ada beberapa yang dibimbingkan misalnya terkait fiqih haji juga terkait perlindungan jemaah dan tips kesehatan jemaah,” ujarnya.

Pantauan di lokasi, ada beragam permasalahan fiqih yang ditanyakan jemaah. Mulai dari hukum tawaf tanpa berwudu hingga cara menahan ketut. Ada juga jemaah yang bertanya tentang keharusan menjalankan ibadah Tarwiyah juga tentang tawaf tanpa menggunakan kain ihram.

“Untuk tawaf di lantai dasar Kabah, pemerintah Saudi mewajibkan mengenakan pakaian ihram. Ini tidak bisa ditawar. Sama dengan kemarin, tiba-tiba biaya haji dinaikkan. Beruntung Pak Menteri segera menemui Komisi VIII DPR, hingga akhirnya biaya tambahan haji dibayar pemerintah. Kita harus berterima kasih ke Pak Menteri dan Pemerintah. Srilangka dan Cina tahun ini sampai tidak memberangkatkan jemaah karena tambahan dana ini,” ujar KH Aris Nikmatullah.

 

Sementara Syahrim, salah satu jemaah asal Lampung menyambut baik bimbingan ibadah yang dilakukan PPIH Daker Mekkah. “Saya sampai dua kali ikut, kemarin ada bimbingan meski kloter lain. Tapi saya ikut, hari ini saya ikut lagi. Sangat bermanfaat bagi kami,” kata Syahrim.

Syahrim mencontohkan, dengan bimbingan kali ini, dirinya bisa mengetahui tips saat batal di Masjidil Haram, bagaimana solusinya hingga mengetahui lokasi tempat wudlu terdekat.

Hal yang sama diungkapkan Supatmi, jemaah asal Purbolinggo, Lampung Timur. “Alhamdulillah setiap kegiatan saya mengikuti dari tim petugas Indonesia baik kesehatan maupun bimbingan ibadah. Alhamdulillah semua bagus,” ujarnya. (put)