Vaksin COVID-19

Kastara.ID, Jakarta – Koordinator Uji Klinis Vaksin Virus Corona atau Covid-19, Prof Kusnandi Rusmil menegaskan, pihaknya tidak bisa melaksanakan permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tekait uji klinis vaksin Sinovac asal China. Kusnandi mengatakan, Jokowi mendesak agar uji klinis dilakukan lebih cepat. Bahkan Jokowi meminta uji klinis rampung dalam waktu tiga bulan dengan harapan vaksin bisa segera digunakan secara massal.

Saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan, Jakarta (21/7), Kusnandi menuturkan, uji klinis harus dilakukan secara hati-hati dan benar. Selain itu uji klinis harus sesuai dengan aturan yang diatur oleh Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Ketua Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran ini menambahkan, uji klinis penting dilakukan sebelum vaksin diproduksi dan diterapkan kepada masyarakat umum.

Jika tidak melalui uji klinis secara benar, Kusnandi khawatir justru menimbulkan akibat yang tidak baik. Efek samping penggunaan vaksin jadi tidak terpantau. Demikian pula manfaat penggunaan vaksin juga tidak bisa diketahui dengan benar. Itulah sebabnya Kusnandi yang juga dokter spesialis anak ini menegaskan permintaan agar uji klinis dipercepat tidak bisa dilakukan.

Meski demikian, dokter yang telah menggeluti uji klinis vaksin selama lebih 20 tahun ini menyatakan, Presiden Jokowi sangat mendukung pelaksanaan uji klinis vaksin Sinovac. Kusnandi yang telah mengerjakan 32 uji klinis di Indonesia itu berharap uji klinis vaksin untuk Covid-19 itu bisa rampung pada Januari 2021.

Sebelumnya, Presiden Jokowi saat menerima Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran di Istana Kepresidenan, Jakarta (21/7), meminta agar vaksin virus corona dari China bisa siap digunakan pada tiga bulan ke depan. Hal ini agar vaksin bisa segera diproduksi dan diterapkan kepada masyarakat. Nantinya PT Bio Farma akan memproduksi vaksin Covid-19 tersebut. (ant)