MUI

Kastara.ID, Jakarta – Ustadz Abdul Somad (UAS) menegaskan tidak akan meminta maaf atas ceramah yang disampaikannya yang menjadi viral. UAS menegaskan, ceramah yang disampaikannya sudah sesuai dengan ajaran agama Islam, termasuk penjelasan tentang salib dan patung.

Saat berkunjung ke Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, kemarin (21/8), UAS menerangkan bahwa ceramah yang disampaikannya sekitar tiga tahun lalu di Masjid An Nur, Pekanbaru, Riau itu, dalam rangka kajian subuh. Alumnus Universitas Al Azhar, Mesir ini mengaku hanya menyampaikan perkataan Nabi Muhammad SAW bahwa salah satu tempat yang dihinggapi jin adalah patung.

UAS pun balik bertanya, apakah ia harus minta maaf jika memberikan penjelasan tentang aqidah Islam kepada umat Islam di dalam masjid, tempat ibadah umat Islam. Jika kemudian ada orang lain yang tersinggung. Kalau harus minta maaf, UAS menyebut apakah artinya ayatnya juga harus diubah.

UAS juga menjelaskan terkait kedudukan umat Nasrani dalam pandangan Islam. Alumnus Darul Hadits, Maroko ini bunyi ayatnya adalah “Sesungguhnya kafirlah orang yang mengatakan Allah itu tiga dalam satu, satu dalam tiga.” UAS kembali mempertanyakan, apakah ia harus minta maaf telah menjelaskan tentang isi Al Qur’an.

Sementara itu Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI Masduki Baidlowi menyatakan bahwa UAS telah menjelaskan maksud dan tujuan ceramahnya yang tersebat di media sosial. Masduki menyebut kasus ini bersifat kultural dan masuk dalam wilayah para tokoh agama. Itulah sebabnya Masduki berharap kasus ini tidak berlanjut ke ranah hukum.

Masduki menambahkan, jika tetap dipaksakan ke ranah hukum dikhawatirkan justru menimbulkan konflik antar agama. Pasalnya di media sosial juga banyak video yang berisi ujaran penghinaan dan menjelek-jelekkan ajaran agama Islam. (rya)