Beras

Kastara.ID, Semarang — Walau berbagai cara sudah ditempuh Pemerintah, mulai dari operasi pasar sampai membagikan beras untuk keluarga pra sejahtera, tetapi harga beras hingga saat ini tidak kunjung stabil. Malah ada kecenderungan tren kenaikan harga semakin meningkat dan terdapat potensi kenaikan harga beras meluas ke berbagai daerah.

Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, tidak kunjung stabilnya harga beras salah satu penyebab utamanya adalah persediaan atau stok beras yang semakin menurun. Situasi seperti ini akan terus terjadi ke depan jika persoalan di hulu yaitu peningkatan produksi beras tidak maksimal dilakukan.

“Kita semua sadar bahwa kebutuhan pangan terutama beras sebagai basic human needs akan semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk. Makanya, bangsa ini tidak punya pilihan lain selain terus meningkatkan produksi beras, melakukan berbagai upaya pengurangan resiko kegagalan panen, dan menciptakan iklim pasar yang kondusif bagi produk-produk pertanian dalam hal ini beras,” ujar Fahira Idris di sela kunjungan kerja DPD RI di Semarang, Jawa Tengah (21/9).

Menurut Fahira Idris, jika peningkatan produksi beras dalam negeri berjalan maksimal atau terus meningkat maka stabilitas harga pangan pada tingkat yang terjangkau oleh masyarakat akan terjaga.

Selain itu, harga beras akan terus stabil jika pengelolaan logistik dan distribusi berjalan baik dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Persoalan distribusi menjadi penting mengingat, belum meratanya kemampuan produksi beras antarwilayah dan antarwaktu di Indonesia serta kendala dukungan infrastruktur logistik yang belum optimal terutama di daerah terpencil dan pulau-pulau kecil.

“Agar produksi beras terus meningkat ada tiga resep yaitu investasi, pembiayaan, dan subsidi. Pemerintah harus memaksimalkan anggaran negara untuk berinvestasi pada produksi beras dan menyediakan pembiayaan yang terjangkau kepada petani dan pelaku usaha. Selain itu, yang tidak kalah penting, harus ada sistem subsidi yang menjamin ketersediaan benih varietas unggul yang teruji, pupuk, teknologi dan sarana pasca panen yang sesuai secara tepat waktu, tepat jumlah, dan terjangkau,” pungkas Fahira Idris. (dwi)