Taliban

Kastara.ID, Jakarta – Pemerintahan Taliban Afghanistan dikabarkan akan mulai membayar gaji pegawai pemerintah yang telah jatuh tempo Sabtu (20/11) lalu.

Ribuan pegawai pemerintah Afghanistan belum digaji setidaknya tiga bulan terakhir. Ini menjadi salah satu krisis yang dihadapi Taliban sejak kelompok militan itu mengambil alih kekuasaan pada Agustus.

“Kementerian keuangan mengatakan, mulai hari ini, tiga bulan terakhir gaji semua pegawai dan staf pemerintah akan dibayar seluruhnya,” jelas juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid di Twitter dikutip pada Senin (22/11).

Tidak pasti dari mana dana untuk membayar gaji itu berasal. Bahkan sebelum Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus lalu, banyak pekerja sektor publik mengatakan mereka belum dibayar selama berminggu-minggu. Setelah Taliban mengambil alih kekuasaan, miliaran dolar dana pemerintah Afghanistan yang disimpan di luar negeri di Amerika Serikat dan Eropa dibekukan.

Pemerintah asing tidak mau mendanai pemerintahan yang dipimpin Taliban secara langsung untuk membantu komitmen keuangan seperti pembayaran pekerja. Lembaga keuangan global juga menghentikan pendanaan.

Setelah pertemuan pada Kamis antara utusan khusus Jerman dan Belanda dan pejabat Taliban di Kabul, utusan tersebut menyatakan kesediaannya untuk membantu pembayaran pekerja sektor kesehatan dan pendidikan secara langsung melalui organisasi internasional.

Juru bicara Taliban lainnya, Inamullah Samangani mengatakan di Twitter pada hari Sabtu (20/11), pengumpulan pendapatan harian dari pemerintahan Taliban telah meningkat setiap hari. “Kementerian keuangan mengatakan dari 78 hari kerja dalam tiga bulan terakhir, kami telah menghasilkan pendapatan sekitar 26,915 miliar Afghan Afghani (Rp 4 triliun),” kata dia.

“Kami mengumpulkan pendapatan 557 Afghan Afghani (Rp 84 juta) pada hari Rabu saja,” jelas Samangani, mengutip kementerian keuangan, seraya menambahkan pembayaran pensiun pekerja pensiunan juga akan segera dilanjutkan. (har)