Kastara.ID, Bologna — Pabrikan Bologna, Ducati, kini berada di puncak kesuksesan di MotoGP setelah memenangkan gelar ketiga mereka pada 2023.

Ducati pertama kali menjadi juara dunia pada 2007 silam, baru bisa kembali kampiun pada 2022 dan berhasil mengulangnya tahun lalu (2023).

Meski demikian, Ducati meraihnya dengan penuh drama dan rintangan dari tim satelit sendiri.

Pembalap Madrid, Jorge Martin nyaris mengalahkan Ducati pabrikan yang bertarung sampai balapan final di Valencia.

Tahun 2024 ini diperkirakan tim satelit Ducati akan semakin kuat lagi, terutama karena juara dunia delapan kali, Marc Marquez, telah bergabung dengn tim Gresini Racing.

Ducati tak mempermasalahkan hal ini, mereka tidak akan keberatan jika dikalahkan tim satelit sendiri nantinya.

“Sejujurnya, saya tidak mengerti mengapa Marc harus menjadi masalah bagi Ducati. Apakah kontraproduktif jika seorang juara ingin membalap dengan motornya? Sulit bagi saya untuk melihat bagaimana hal itu bisa menjadi masalah,” ungkap Luigi Dall’Igna sebagaimana dilansir Motorsport.com.

“Kami mencari pebalap kompetitif yang ingin mengendarai motor kami, itulah tujuan kami,” imbuhnya.

Lantas bagaimana jika Ducati pabrikan dikalahlahkan oleh Marquez dengan tim satelit Gresini yang menggunakan motor bekas?

“Jika Marc memenangkan kejuaraan berikutnya, itu karena dia yang terbaik, dan karena dia pantas mendapatkannya. Persamaannya sangat sederhana. Saya tidak melihat bagaimana hal itu dapat merusak citra Ducati. Saya tidak pernah mempertimbangkan apakah pembalap, motor atau tim lebih penting lagi. Kombinasilah yang menang,” imbuhnya.

“Bagi saya, memenangkan gelar juara dunia dengan prototipe dari tahun sebelumnya (motor satelit) tidak pernah menjadi masalah,” pungkas Dall’Igna.

Marquez di tim Gresini akan mengendarai GP23, mesin Desmosedici yang setahun lebih tua dan sangat-sangat kompetitif. (tra)