PJJ

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut potensi ekonomi digital Indonesia bisa mencapai USD 44 miliar. Hal itu terjadi bila Indonesia bisa membangun infrastruktur digital dan mengembangkan ekonomi digital sendiri.

“Karena bahkan sebelum terjadinya covid-19 kita melihat ekonomi digital itu memiliki dampak dan potensi yang luar biasa saja,” kata Menkeu Sri, Jumat (23/4).

Bahkan, kata Sri, potensi ekonomi digital bisa meningkat hingga 3 kali lipat mencapai USD 124 miliar dari USD 44 miliar, jika memang Indonesia benar-benar fokus membangun dan mengembangkan infrastruktur digital secara menyeluruh di seluruh daerah.

Persoalannya tentu untuk saling menjaga jarak dan kemudian teknologi digital diharapkan menjadi solusi. Maka tantangan yang muncul adalah apakah semua negara memiliki infrastruktur digital? Tentunya untuk negara-negara maju tidak menjadi persoalan.

“Saat ini banyak kita menggunakan anggaran kita untuk memprioritaskan kepada daerah-daerah di mana lebih dari 12.000 ribu kita sebut sebagai daerah 3T. Ada 12.377 layanan publik itu termasuk Desa, puskesmas, dalam hal itu berarti di situ akan ada sekolah sekolah dasar, pesantren yang masih belum tercakup atau belum memiliki fasilitas 4G,” ungkapnya.

Sehingga kualitas komunikasinya saat tidak reliabel aksesnya. Maka pemerintah dalam tahun 2021 menyediakan anggaran yang cukup signifikan untuk menjangkau 12.377 lokasi layanan publik tersebut.

“Selain yang selama ini kita sudah menggunakan Palapa ring fiber optic, kita melakukan juga baik Backbone Palapa ring vector optik masih di suplemen dengan 5.053 GPS dibangun untuk bisa menjangkau tadi 12.377 lokasi layanan publik,” jelasnya. (mar)