Koalisi

Kastara.ID, Jakarta – Dua partai pendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demkrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berbeda pendapat terkait kemungkinan bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dalam koalisi. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya tidak keberatan jika PAN bergabung dengan Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin.

Hasto menambahkan, KIK terbuka bagi partai manapun yang ingin bergabung dan membangun koalisi bersama, temasuk PAN. Terlebih selama ini hubungan antara PDIP dan PAN terjalin dengan baik. Hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan selama ini juga tidak ada masalah.

Saat berbicara di kantor Persatuan Alumni GMNI, Jakarta, kemarin (22/7), Hasto mengatakan bahwa Zulhas, panggilan Zulkifli Hasan, dalam kapasitas sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) rutin berkomunikasi dengan Megawati.

Sementara itu Anggota Dewan Syuro DPP PKB Maman Imanulhaq mengaku tak setuju dengan rencana masuknya PAN dalam koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin. Pasalnya PAN dinilai memiliki sikap yang tidak konsisten dalam politik.

Maman mengatakan pada Pemilu 2014, PAN bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi. Namun pada Pemilu 2019, partai berlambang matahari terbit itu justru mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga.

Maman pun menyarankan PAN tetap berada di luar Koalisi Indonesia Kerja (KIK) sama seperti sikapnya saat kampanye Pilpres 2019 lalu. Maman menambahkan, jika PAN masuk dalam koalisi dikhawatirkan justru akan mengganggu komunikasi politik dalam koalisi. (rya)