Kastara.ID, Makkah – Mobil yang membawa tim Media Center Haji (MCH) baru saja tiba di sebuah tanah lapang, ketika rombongan pria berkaos merah menghampiri. Ini adalah suasana yang akan kita temui saat memasuki Pasar An’am di wilayah Kilo Asyaro (KM 10), Kota Makkah.

“Ini mereka mau tawarkan jasa bagi pengunjung yang mau cari kambing untuk bayar dam,” jelas pengemudi yang membawa rombongan kami, Mustofa, Selasa (23/7).

 

Mustofa menyarankan sebaiknya datang ke pasar ternak ini dengan orang yang bisa berbahasa Arab. Sehingga dapat memudahkan berkomunikasi dan  bertransaksi. “Lebih baik lagi kalau ada teman yang sudah kenal dengan penjual kambing di sini,” ujarnya.

Sebelumnya, untuk mencapai lokasi Pasar An’am ini kami menempuh perjalanan selama kurang lebih 45 menit dari Kantor Urusan Haji Indonesia, di Syisyah, Makkah. Pasar An’am merupakan salah satu dari tiga pasar ternak yang ada di Makkah. Salah satu personel sekuriti pasar Sulthan, pasar An’am baru dua bulan mulai beroperasi. “Ada tiga pasar hewan di Makkah. Pertama di daerah Muasyim dekat Mina, di Akasiyah, dan ketiga di sini. Kalau pasar Kakiyah, sudah tutup,” jelas Sulthan.

Menurut Mustofa, selama musim haji nanti diperkirakan banyak jemaah haji yang akan mengunjungi pasar ini, termasuk jemaah haji Indonesia. Pasalnya, mayoritas jemaah haji Indonesia melaksanakan haji tamattu’, yaitu rangkaian pelaksanaan ibadah haji yang mendahulukan umrah ketimbang haji. Maka, usai melaksanakan umrah wajib, jemaah berkewajiban untuk membayar dam nusuq berupa penyembelihan hewan ternak minimal satu ekor kambing.

“Nanti ketika jemaah sudah banyak datang, ini pasti ramai sekali,” ujar Mustofa sambil mengarahkan kami ke sebuah lapak yang berada di antara ratusan lapak kambing yang ada di sana. Ali, nama pemilik lapak tersebut menyampaikan kepada kami, di lapaknya menjual kambing mulai dari 280 SAR dan 20 SAR untuk ongkos potongnya. “300 SAR sudah dengan ongkos potong,” kata Ali.

 

Artinya, minimal dengan biaya 1,2 juta rupiah (nilai kurs Rp 4000), seorang jemaah haji sudah dapat membeli kambing untuk menunaikan dam-nya. Semakin besar ukuran hewan ternak yang kita pilih, tentu akan semakin mahal harganya.

 

Usai memilih, jemaah haji dapat membawa kambing tersebut ke tempat pemotongan yang tersedia juga di sana. “Nanti dagingnya bisa anda bagi ke semua orang miskin yang ada di sini. Kalau mau anda bawa sendiri dan bagikan juga bisa, silakan bawa,” kata Ali. (put)