Sistik

Kastara.ID, Depok – Camilan renyah Sistik dijadikan ikon di Kelurahan Sukatani. Jajanan ini dipilih karena memiliki nilai ekonomi bagi pelaku usaha di Sukatani.

Menurut Lurah Sukatani Cahyanto, selain proses pembuatannya mudah, camilan Sistik ini dapat diproduksi oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan ibu-ibu Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) di wilayahnya.

“Sistik juga mempunyai daya tahan yang cukup lama, jadi tidak takut basi,” tutur Cahyanto yang dilansir laman resmi Pemkot Depok (22/11).

Cahyanto menjelaskan, bahan baku yang digunakan juga dapat menyesuaikan keunggulan atau potensi yang dimilik oleh suatu wilayah atau RW. Misal, di RW 20 terdapat budidaya lele, maka lele dapat bahan baku pembuatan sistik.

“Kemudian, bahan-bahannya mudah dicari di pasar, seperti dengan menggunakan tempe, oncom ataupun bahan lainnya sebagai bahan baku,” tuturnya.

Sementara Ketua Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kelurahan Sukatani Ery Jumiati menambahkan pihaknya ingin lebih memperkenalkan produk camilan ini ke masyarakat luas. Karena itu, pihaknya menjadikan Sistik sebagai ikon Kelurahan Sukatani.

“Kami bersama UMKM dan ibu-ibu PEKKA di Kelurahan Sukatani masih terus mengembangkan jajanan ini. Hingga sekarang, Sistik Sukatani sudah memiliki tiga varian rasa. Yaitu Sistik Tempe, Sistik Oncom, dan Sistik Peyeum,” ucapnya.

Lanjut Ery, pihaknya melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Pokja II PKK Sukatani akan membantu memasarkan ikon Kelurahan Sukatani ini. Ia juga meminta kepada stakeholder di Sukatani untuk ikut mempromosikan camilan Sistik agar semakin melekat dengan Kelurahan Sukatani.

“Semoga para pelaku usaha semakin inovatif dan kreatif dalam mengembangkan produknya. Semuanya agar konsumen tidak bosan dengan produk yang ditawarkan,” pungkasnya. (dha)