Menhan

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto unggul di sejumlah survei bursa calon presiden kelak Pilpres 2024, di posisi puncak di antara deretan tokoh yang meramaikan bursa capres 2024.

Berdasarkan dua survei publik terakhir dari Parameter Politik Indonesia (PPI) dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menampilkan Prabowo berada di urutan atas dengan elektabilitas 19,9 persen dan 22,5 di masing-masing lembaga survei. Unggul jauh dari deretan pesaing, termasuk di antaranya ada nama Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Menanggapi hal itu, Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Aditya Perdana mengatakan, banyaknya publikasi hasil survei elektabilitas capres 2024 belakangan tak lepas dari status Presiden Joko Widodo yang tidak lagi dapat mencalonkan diri sebagai presiden pada periode berikutnya.

“Artinya, ruang kompetisi semakin besar dan semakin luas,” kata Aditya saat dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (23/2).

Penyebab lainnya, menurut Aditya, karena isu pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2022 yang dianggap para politikus sebagai batu loncatan untuk Pilpres 2024 kini berpotensi ditiadakan, menyusul polemik pembahasan RUU Pemilu di DPR.

Si lain sisi, kata Aditya, survei elektabilitas capres lebih sering hanya jadi kepentingan pihak tertentu untuk mengetes selera dan ketertarikan publik di ranah politik.

“Ini kemudian jadi ajang malu-malu kucing, disorong-sorong sama lembaga konsultan politik melalui survei, pada kenyataannya lagi tes pasar, tes ombak,” ujarnya.

Sebelumnya, hasil riset lembaga survei Parameter Politik Indonesia (PPI) memunculkan tingkat elektabilitas Prabowo Subianto 19,9 persen, Anies Baswedan 11,9 persen, Ganjar Pranowo 11,3 persen, Ridwan Kamil 4,1 persen, Tri Rismaharini 4,0 persen, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok 1,8 persen, Puan Maharani 0,7 persen.

Sementara hasil survei itu Lingkaran Survei Indonesia menyatakan elektabilitas Prabowo 22,5 persen, Ganjar Pranowo 10,6 persen, dan Anies Baswedan 10,2 persen.

“Apakah nama Pak Prabowo memang masih dilirik (elite) apa tidak, tergantung Prabowo-nya juga, masih minat apa tidak,” jelas Aditya. (ant)