Inovasi daerah

Kastara.ID, Jakarta – Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Kastorius Sinaga membantah anggapan lomba video protokol kesehatan tatanaan normal baru atau new normal hanyalah pemborosan anggaran negara. Kasto, sapaan Kastorius Sinaga, mengatakan banyak kalangan yang belum mendapat informasi terkait lomba video protokol kesehatan, terutama dari mana sumber pendanaanya. Hal inilah yang membuat munculnya anggapan pemborosan.

Dalam keterangan resminya, Rabu (24/6), Kasto anggapan pemborosan juga lantaran Lomba Inovasi Daerah dengan total hadiah Rp 168 miliar itu diselenggarakan di saat masyarakat sedang kesulitan akibat wabah virus corona atau Covid-19. Menurut Kasto, hadiah tersebut berasal dari pos Dana Insentif Daerah (DID) Tambahan. Dana ini menurut Kasto adalah anggaran rutin, sehingga ada atau tidak ada lomba DID tetap disalurkan ke daerah. Untuk tahun ini Kemendagri mengalokasikan anggaran DID sebesar Rp 5 triliun.

Kasto menambahkan, hasil lomba tersebut justru akan membantu daerah dalam melakukan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Kuva penularan Covid-19 di daerah diyakini bakal turun dengan penerapan protokol kesehatan disetiap aktivitas ruang publik. Hasil lomba bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk membuat kebijakan terkait penerapan new normal.

Sebelumnya pakar epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono, mempertanyakan manfaat lomba video protokol kesehatan yang dilaksanakan Kemendagri. Saat berbicara pada Selasa (23/6), Pandu menilai pemerintah pusat seharusnya menganggarkan bantuan kepada daerah guna menangani pandemi Covid-19.

Pandu menyarankan pemerintah pusat memberikan bantuan teknis, seperti meningkatkan kapasitas tes, penulusuran kontak dan isolasi. Survelians kesehatan publik menurutnya lebih mendesak untuk dilaksanakan. (ant)