Partai Demokrat

Kastara.ID, Jakarta – Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengaku tengah mempertimbangkan melaporkan Indonesia Corruption Watch (ICW) ke polisi. Hal ini menyusul pernyataan ICW yang menuduh Moeldoko ikut mempromosikan Ivermectin sebagai obat Covid-19. ICW menduga Moeldoko dan putrinya, Joanina Rachman, sengaja berbisnis dan mengeruk keuntungan di tengah pandemi Covid-19 yang melanda tanah air.

Saat memberikan keterangan tertulis (23/7), Moeldoko menegaskan, tuduhan itu sama sekali tidak benar. Bahkan mantan Panglima TNI ini menyebut pernyataan ICW tersebut berbahaya lantaran ngawur dan menyesatkan. Moeldoko menegaskan, dirinya dan anaknya sama sekali tidak ada hubungan dengan Ivermectin yang diklaim sebagai obat Covid-19.

Itulah sebabnya Moeldoko mengancam bakal membawa kasus ini ke ranah hukum. Terlebih dalam hasil temuan yang disampaikan, ICW juga mengaitkan dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Moeldoko mengaku tersinggung organisasi yang dipimpinnya ikut diseret dalam tuduhan tersebut.

Sebelumnya peneliti ICW Egi Primayogha menduga Moeldoko diduga terlibat dalam promosi Ivermectin. Hal itu lantaran Moeldoko mempunyai kedekatan dengan PT Harsen Laboratories yang memproduksi Ivermectin, obat cacing yang diklaim bisa menjadi obat alternatif untuk terapi Covid-19.

Egi menyebut ada hubungan antara Moeldoko dengan salah satu pejabat PT Harsen Laboratories, Sofia Koswara. Saat memberikan keterangan (22/7), Egi menjelaskan, Sofia adalah direktur dan pemilik saham PT Noorpay Perkasa.

Pemilik saham terbesar perusahaan itu adalah Joanina Rachman yang tak lain adalah anak Moeldoko. Egi menambahkan, Joanina saat ini juga menjadi tenaga khusus atau tenaga ahli di KSP, meski disebutkan tanpa menerima upah atau fasilitas apa pun.

Egi mengatakan, Moeldoko juga berhubungan dengan Sofia Koswara melalui kerja sama PT Noorpay Perkasa dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) terkait ekspor beras. Moeldoko dalam berbagai kesempatan ikut mempromosikan Ivermectin. Bahkan saat menghadiri acara HKTI di Kudus dan Sragen, Jawa Tengah, Moeldoko membagi-bagikan Ivermectin sebagai obat cacing.

Selain Sofia Koswara, nama lain yang juga menjadi anggota direksi lain di PT Harsen Laboratories adalah Riyo Kristian Utomo yang menjabat sebagai Direktur Pemasaran. Egi menuturkan, Riyo adalah anak kandung politisi PDIP Ribka Tjiptaning. Riyo juga menjadi pengurus DPC PDIP Kota Tangerang Selatan.

Egi juga memandang, fenomena keterlibatan pejabat negara dalam promosi obat untuk Covid-19 sangat disesalkan. Menurutnya, hal itu kian menunjukkan pandemi Covid-19 justru digunakan sebagai alat untuk mencari keuntungan dan memperkaya diri.

Anehnya menurut Egi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menindak pejabatnya yang diduga terlibat dalam konflik kepentingan distribusi Ivermectin. Terkesan Jokowi membiarkan instansi tertentu campur tangan dalam penanganan covid di luar tugas dan kewenangannya. (ant)