Kastara.id, Jakarta – DPR meminta pergantian Kepala Badan Intelijen Negara yang rencananya berlangsung dalam waktu dekat ini, agar dilakukan secara cermat. Menurut anggota Komisi I DPR RI Martin Hutabarat, perlu ada upaya yang lebih cermat sebab rakyat tidak menginginkan kejadian seperti penunjukan Menteri ESDM terulang kembali.

“Ini harus lebih hati-hati lagi, betul-betul mencari orang yang tepat untuk menduduki jabatan tersebut, karena ke depan peran BIN akan semakin penting, intelijen akan memberikan masukan pada presiden, sehingga presiden bisa memberikan keputusan yang tepat,” kata Martin Hutabarat di Jakarta, Rabu (24/8).

Kasus yang menimpa Menteri ESDM kata dia, juga dinilai sebagai kekeliruan BIN. Masyarakat mempertanyakan, kenapa BIN tidak memberi informasi  yang benar pada presiden tentang kewargaan Menteri ESDM tersebut, sehingga banyak pihak yang marah pada BIN.

Menurut Martin Hutabarat, sangat sulit untuk menilai kinerja BIN baik atau tidak. Alasannya kinerja BIN tersebut dilakukan secara senyap. Namun kasus Menteri ESDM dijadikan oleh masyarakat sebagai cermin kinerja BIN.

Selama ini kata dia, kinerja BIN lebih banyak diketahui oleh presiden dan kabinet, sehingga semakin banyak laporan BIN dipergunakan oleh presiden, kabinet dan institusi negara. Itu menunjukan kinerja BIN tersebut telah berhasil dengan baik.

BIN harus bisa memperkirakan dan memberikan evaluasi  terhadap kondisi yang sedang berlangsung termasuk proyeksi keadaan keamanan, proyeksi kemungkinan ada gangguan keamanan terhadap kehidupan masyarakat, mengenai teroris, pengaruh kondisi ekonomi dan sebagainya. (raf)