Greta Thunberg

Kastara.ID, Jakarta – Greta Thunberg, pegiat perubahan iklim asal Swedia yang berusia 16 tahun, meluapkan amarah dan kekecewaannya terhadap para pemimpin dunia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York, (23/9).

Greta menyatakan bahwa seharusnya ia berada di sekolah, bukan berbicara di pertemuan tersebut. Kemudian ia melanjutkan bahwa para pemimpin mendatangi orang-orang muda hanya untuk memberikan harapan.

Selain itu, pegiat perubahan iklim itu menyatakan bahwa para pemimpin telah mencuri mimpi dan masa kecilnya dengan omong kosong. Dan kini kita berada di awal dari kepunahan massal, tetapi yang dibicarakan ialah uang dan dongeng tentang perkembangan ekonomi.

Gadis berusia 16 tahun itu juga menyebut bahwa para pemimpin telah mengecewakan dia dan anak seusianya.

Anggota Proyek Karbon Global sekaligus akademisi dari Universitas Standford, Rob Jackson menanggapi tindakan Thunberg dalam KTT tersebut dan merasa bahwa Greta masih sendirian di depan parlemen Swedia.

Adapun KTT Iklim yang diselenggarakan PBB di New York tersebut dihadiri oleh para pemimpin dunia yang menyuarakan berbagai janji terkait upaya-upaya pencegahan perubahan iklim.

Finlandia dan Jerman berjanji akan melarang penggunaan batu bara dalam 10 tahun, sementara negara lainnya menyebut berbagai pencapaian tentang netralitas iklim per tahun 2050.

Selain itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan bahwa 77 negara telah berkomitmen dalam netralitas karbon per tahun 2050 dan 70 negara lainnya berjanji untuk berupaya lebih dalam mengatasi perubahan iklim. (put)