Longsor

Kastara.ID, Bantul – Empat Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Pundong, Bantul, menciptakan inovasi alat sirene longsor sebagai peringatan dini jika terjadi pergerakan pada tanah. Terciptanya inovasi ini didasari sebagian wilayah Bantul merupakan daerah pegunungan rawan longsor.

Guru pembimbing proyek Sumarwan menjelaskan (23/10), sistem kerja alat ini masih manual, yakni kawat nikel yang tertanam di tiga titik, menghubungkan ke potensiometer, dan apabila terjadi pergerakan tanah sepanjang 25 cm atau lebih akan menarik kawat nikelin dan gulungan potensiometer, kemudian alarm akan berbunyi. Semakin panjang rekahan, bunyi alarm akan semakin nyaring.

Sumarwan menambahkan, waktu pembuatan alat ini sekitar satu bulan, dengan menelan biaya Rp 8 juta-Rp 10 juta. Sedangkan kendala yang dihadapi dalam proyek ini, yaitu penerapan di lokasi agar alat bisa tahan lama. (rfr)