Kastara.ID, Jakarta – Pavel Durov, pendiri Telegram menyarankan agar pengguna WhatsApp meng-uninstall aplikasi pesan instan tersebut sebab dinilai telah gagal melindungi pengguna.
Pasalnya, aplikasi tersebut kerap dijebol oleh aplikasi jahat (malware) seperti Trojan misalnya yang digunakan untuk memata-matai isi ponsel pengguna.
Seperti diketahui sebelumnya, WhatsApp juga dihantui oleh teror malware Pegasus buatan perusahaan Israel yang diklaim sangat canggih. Sebab malware ini bisa mengintai semua kegiatan yang terjadi pada ponsel korban, termasuk membaca pesan, menyadap panggilan telepon, hingga video call.
Berdasarkan informasi saat ini, Telegram dikabarkan punya 200 juta pengguna aktif bulanan. Sementara WhatsApp punya 1,6 miliar pengguna aktif bulanan, seperti dikutip Forbes. Lantaran pengguna yang masih sedikit ini, bagi peretas Telegram tak menjadi ladang yang menarik seperti WhatApp.
WhatsApp mengimbau penggunanya untuk memperbarui aplikasi mereka. Imbauan ini dilontarkan setelah ditemukan aplikasi jahat yang kembali membobol layanan pesan instan itu.
Sementara Facebook juga membuat pernyataan kalau WhatsApp memang bisa diretas menggunakan file video MP4.
Sebelumnya juga pada Mei 2019 lalu Durov sempat menyebut kalau WhatsApp tak akan pernah menjadi platform yang aman.
Maret 2019, Telegram menyebut aplikasi tersebut mendapat tambahan 3 juta pengguna dalam 24 jam. Tambahan pengguna ini terjadi setelah terjadi peretasan keamanan siber pada Facebook, Instagram, dan WhatsApp. (rfr)