Baliho di Gunung Semeru

Kastara.ID, Jakarta – Fraksi PDIP dikabarkan memerintahkan anggotanya membagikan sembako dengan tas bergambar Puan Maharani di daerah pemilihan (dapil) masing-masing secara berkala di saat reses.

Sebelumnya, Fraksi PDIP juga meminta anggotanya untuk memasang baliho dan billboard Puan Maharani yang bertuliskan “Kepak Sayap Kebhinekaan” dan Jaga Iman, Jaga Imun” di dapil masing-masing.

“Perintah tersebut menguatkan spekulasi PDIP memang akan mengusung Puan Maharani pada Pilpres 2024. Upaya melibatkan fraksi PDIP melalui pembagian sembako dan pemasangan spanduk/billboard jelas dimaksudkan untuk mendongkrak elektabilitas Puan yang hingga kini masih rendah,” ungkap M Jamiluddin Ritonga, Pengamat Komunikaai Politik Universitas Esa Unggul Jakarta kepada Kastara.ID, Jumat (24/12) pagi.

Menurut pengamat yang kerap disapa Jamil ini, Fraksi PDIP memerintahkan anggotanya untuk melakukan dua kegiatan tersebut tampaknya atas restu DPP PDIP. Sebagai perpanjangan tangan DPP, tentu fraksi hanya berani memerintahkan anggotanya bila ada persetujuan dari DPP.

“Anggota Fraksi PDIP tampaknya akan terus mendapat penugasan hingga Pilpres mendatang. Mereka yang berjumlah 128 orang akan dilibatkan untuk meningkatkan elektabilitas Puan dan memenangkannya pada Pilpres 2024,” tandas Jamil.

Namun Jamil melihat pelibatan anggota fraksi untuk meningkatkan elektabilitas Puan tampaknya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kasus pemasangan baliho dan billboard di semua penjuru negeri terbukti tidak mengerek elektabilitas Puan.

“Hal yang sama juga dikhawatirkan akan terjadi melalui gerakan pembagian sembako. Rakyat akan menerimanya dengan suka cita, namun bukan berarti mereka akan memilih Puan,” papar penulis buku Riset Kehumasan ini.

Hal itu berpeluang terjadi, karena Puan tidak hadir dalam wujud nyata. Puan hanya hadir dalam bentuk gambar di bungkusan sembako.

Pendekatan seperti itu kurang pas bagi masyarakat kebanyakan di Indonesia. Masyarakat Indonesia, terutama kelas bawah, akan merasa tersanjung bila dapat bertemu langsung dengan orang memberikan sesuatu.

“Pertemuan langsung akan mereka nilai sebagai bentuk penghormatan. Sebagai balasannya, mereka akan dengan suka cita memberi dukungan kepada yang menghormatinya,” jelas Jamil yang juga mantan Dekan FIKOM iISIP Jakarta ini.

Jadi, upaya menebar sembako bergambar Puan melalui anggota Fraksi PDIP dikhawatirkan akan seperti menyiram air di gurun pasir. “Airnya habis, tapi tidak membekas,” pungkas Jamil. (dwi)