Kastara.id, Jakarta – Tim Seleksi (Timsel) KPU RI periode 2017-2022 mempertanyakan kemampuan calon komisioner KPU RI Pramono Ubaidillah Tantowi dalam menghadapi intervensi dari  penguasa.

“Komisioner KPU RI harus bisa berani menghadapi penguasa dalam pelaksanaan pemilu baik legislatif  maupun presiden,” kata anggota Timsel Valina Singka Subekti dalam seleksi tahap III calon anggota KPU RI, di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Rabu (25/1).

Valina menegaskan, calon komisioner KPU RI juga wajib menjaga netralitas dalam pelaksanaan pemilu. “Kemandirian lembaga harus menjadi poin utama bagi seluruh komisioner KPU periode 2017-2022,” ujarnya.

Sedangkan calon anggota KPU RI Pramono Ubaidillah Tantowi mengatakan akan bersikap tegas dalam menghadapi setiap campur tangan dari pihak luar, seperti penguasa.

Menurut Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Banten ini, ia akan menerapakan prinsip netralitas jika mendapat amanah sebagai komisioner KPU RI. “Saya akan meningkatkan kapasitas dari seluruh penyelenggara pemilu agar pelakaksaan pesta demokrsai di tahun 2019 bisa berjalan dengan lancar,” katanya.

Pramono mengatakan, selama memimpin Bawaslu Provinsi Banten, ia menghadapi sejumlah persoalan krusial seperti mobilisasi birokrat, dan tekanan penguasa. “Memang ada tekanan dari pejabat daerah selama masa tahapan pemilu, namun saya dan seluruh komisioner Bawaslu tetap bersikap netral,” ujarnya.

Seleksi tahap III juga diikuti oleh komisioner KPU RI periode 2012-2017 seperti Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Arief Budiman, dan Ida Budhiati. Selain itu, Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno dan anggota KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos juga mengikuti seleksi tahap III.

Rencananya dari 36 peserta seleksi  tahap III KPU RI  ini, akan dipilih 14 orang, dan dari 22 peserta seleksi Bawaslu akan dipilih 10 orang untuk  diserahkan kepada Presiden, dan akan diteruskan ke DPR RI. (raf)