INKA

Kastara.id, Jakarta – Untuk meningkatkan investasi asing di bidang perkeretaapian, PT Global Expo Management (GEM) Indonesia berkerja sama dengan Masyarakat Perkeretaapian Indonesia (MASKA) akan kembali menggelar pameran Railway Tech Indonesia (RTI) 2018.

Pameran dengan skala yang lebih besar dari tahun lalu akan digelar di Jakarta Internasional Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, 22-24 Maret 2018. Hal ini diungkapkan kepada pers di Jakarta (24/1). “Railway Tech Indonesia 2018 diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan transportasi di Indonesia khususnya LRT dan MRT,” kata Baki Lee, Direktur PT GEM Indonesia.

Tahun 2017 lalu, RTI diikuti oleh beberapa perusahaan besar dari mancanegara seperti SKF, Leoni, Tedrail, Airblast, MGT, Bombardier, CRRC, Vivotech, Kirow, Harsco, SkyWay Technologies, INKA, LEN, WIKA, ADHI, MRT Jakarta, Barata Indonesia, dan Waskita.

Infrastruktur transportasi menjadi salah satu syarat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 7% dalam tiga tahun ke depan. Pembangunan infrastruktur berbasis rel merupakan salah satu pembangunan yang gencar di lakukan industri kereta api di Indonesia yang telah tumbuh dan berkembang baik dari sisi kemampuan teknologi maupun bisnisnya. Apalagi industri alat transportasi ini ditetapkan sebagai salah satu sektor andalan masa depan.

Pembangunan kereta api secara merata telah berkembang hampir 50% dari 11 proyek yang dicanangkan seperti di Medan yang telah memasuki uji coba, serta disusul Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan proyek LRT Palembang yang sudah 77% selesai. Sementara perkembangan pembangunan LRT DKI Jakarta koridor 1 fase A Kelapa Gading Velodrom sudah mencapai 53,71 % yang akan rampung pada akhir tahun 2019.

Proyek LRT Jabodetabek akan menjadi kesempatan bagi industri kereta api nasional untuk menunjukkan daya saingnya dalam penugasan teknologi termasuk dalam hal riset dan inovasi pengembangan industri berbasis rel. Pekerjaan LRT yang menghubungkan Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi, PT INKA (Persero) sudah mendapat dukungan keuangan sebesar Rp 4,050 Triliun dari tiga perbankan yaitu PT BNI (Persero) Tbk, PT SMI (Persero), dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. (koes)