Stunting

Kastara.ID, Jakarta – Pemprov DKI Jakarta menyelenggarakan peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-49 dengan tema Optimalisasi Kompetensi PKK dalam Rangka Pencegahan Stunting di Provinsi DKI Jakarta secara daring dan melalui live streaming di kanal youtube Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakara, Carik Jakarta, dan TP PKK Provinsi DKI Jakarta (24/3).

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan yang berkesempatan hadir dalam acara tersebut menjelaskan, pandemi COVID-19 menjadi peristiwa bersejarah yang menuntut para kader TP PKK untuk tidak stagnan, tetapi justru terus berkembang, kreatif, dan inovatif. Sehingga output program PKK berdampak positif dalam upaya memperkuat ketahanan keluarga, khususnya pada situasi sulit seperti sekarang.

“Diharapkan semua Program Pokja dan Sekretariat PKK, baik program pemberdayaan keluarga, program unggulan maupun kemitraan dapat dibingkai dalam satu kesatuan capaian program yang berkualitas. Untuk mewujudkan impian tersebut, kita perlu memperkuat konsolidasi program melalui berbagai terobosan dan inovasi,” ujarnya.

Disiplin, kerelawanan, keteladanan, profesionalitas, dan kerja sama tim dinyatakan sangat penting dalam penyelenggaraan program PKK. Gubernur Anies pun mengingatkan bahwa tidak dapat dipungkiri, Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan era digital, berakibat perubahan dalam tatanan masyarakat dan menimbulkan disrupsi digital. Terjadi perubahan besar-besaran dari yang sifatnya luring (offline) ke daring (online).

“Era digital ini menimbulkan perubahan fundamental dalam berbagai aspek kehidupan keluarga. Kondisi ini kemudian menuntut Gerakan PKK yang mampu mengantisipasi dengan program-program strategis. Saya harapkan kolaborasi, sinergitas Kader PKK dengan berbagai institusi masyarakat lainnya dalam mengelola program-program strategis PKK,” sambungnya.

Lebih lanjut, Gubernur Anies turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Tim Penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta, atas pelaksanaan acara tersebut.

Ketua TP PKK Provinsi DKI Jakarta Fery Farhati menyampaikan pesan umum dari Ketua Umum TP PKK, bahwa Hari Kesatuan Gerak PKK merupakan momentum mendasar, serta memiliki arti penting dan strategis dalam implementasi 10 (sepuluh) Program Pokok PKK. Peringatan itu memberikan penegasan bahwa Gerakan PKK dikelola dari, oleh, dan untuk masyarakat. Serta dilaksanakan oleh seluruh komponen bangsa dalam satu kesatuan tujuan yaitu masyarakat yang berdaya dan sejahtera.

“Pelaksanaan peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK tahun ini memasuki tahun ke-49 dengan tema Keluarga Pelopor Perubahan menuju Indonesia Maju. Pelopor perubahan memberi makna bahwa PKK dalam hal ini Tim Penggerak dan Kader di seluruh pelosok nusantara hendaknya tahu, mau, dan mampu menjadi garda terdepan dalam mewujudkan keluarga berkualitas dalam aspek moral, pendidikan, kesehatan, sosial budaya, ekonomi, dan lingkungan hidup,” ucapnya.

Makna lainnya, sambung Fery, bahwa gerakan PKK bukan semata menempatkan keluarga sebagai objek atau sasaran program pemerintah, tetapi juga mampu menginisiasi keluarga-keluarga Indonesia untuk melakukan perubahan menuju kehidupan masyarakat yang lebih baik sebagaimana tujuan pembangunan nasional.

Ia menyatakan, sejak merebak pandemi COVID-19, kader PKK aktif melakukan kampanye protokol kesehatan dengan gerakan 3M (Memakai Masker, Mencuci tangan, Menjaga Jarak) serta 3T (Testing, Tracing, Treatment). Selain itu dengan memberikan bantuan makanan bergizi bagi masyarakat terdampak pandemi COVID-19 serta Gebrak Masker.

“Berdasarkan hasil olah data laporan yang disampaikan oleh TP PKK Provinsi, telah terdistribusi ± 41, 3 juta masker yang tersebar diseluruh provinsi dan telah dilakukan testing berupa rapid/swab test gratis kepada 51.850 orang peserta pada Peringatan Hari Ibu Tahun 2020. Saya yakin, masih banyak yang sudah dilakukan oleh para Kader PKK di tingkat desa dan kelurahan, namun belum semua dilaporkan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua I TP PKK Provinsi DKI Jakarta Ellisa Sumarlin menjelaskan, sejarah singkat perkembangan PKK yang merupakan gerakan pembangunan masyarakat bermula dari Seminar Home Economic di Bogor pada tahun 1957 yang menghasilkan rumusan 10 Segi Kehidupan Keluarga.

Perlu diketahui, peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-49 tersebut diikuti secara daring oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua TP PKK Provinsi DKI Jakarta Fery Farhati, Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Wakil Ketua I TP PKK Provinsi DKI Jakarta Ellisa Sumarlin, Kepala Dinas PPAPP Tuty Kusumawati, Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Institut Pertanian Bogor Tin Herawati, Kepala Sudin PPAPP Kepulauan Seribu Rizki Hamid, serta para Pengurus TP PKK Provinsi DKI Jakarta. (hop)