Kastara.ID, Depok – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok, Elly Farida, memberikan tausiah pada Sapa Bunda atau Setiap Pagi Berbagi Ilmu di Bulan Ramadan Episode 22. Adapun yang menjadi tema kali ini adalah Lailatul Qadar.

Dalam tausiahnya, Elly mengatakan, malam Lailatul Qadar dalam Bulan Ramadan yang disebutkan malam yang bergelimangan berkah, populer dengan malam-malam yang lebih berharga dari seribu bulan. Karena malam ini menambah panjang daftar kemuliaan di Bulan Ramadan.

“Sebagaimana firman Allah dalam Surah Alqadr ayat 1-5: Lailatul Qadri, Khoirun Min Alfi Syahr. Dan kita semuanya menaknai Lailatul Qadr adalah satu pengagungan dan penghormatan,” jelasnya di kanal youtube pribadi Elly Farida, seperti dimuat situs resmi Pemkot Depok (24/4).

Dikatakannya, Lailatul Qadar juga sebuah makna penyempitan. Selain itu juga memiliki arti pasangan dari Qada yaitu ketetapan yang diturunkan oleh Allah pada tiap manusia.

Kemudian banyak yang membuat malam Lailatul Qadar menjadi catatan, bahkan oleh seorang ulama Ibnu Hajar di antaranya malam diturunkannya Alquran. Kemudian terdapat beberapa makna sempit pada Lailatul Qadr.

Pertama, penentuan Qadr yang turun pada malam itu menjadi rahasia Allah tak ada satu pun yang mengetahui. Kedua, dikatakan sempit karena dijejali oleh turunnya malaikat yang begitu banyak.

“Lailatul Qadr juga malam penentuan Qadr di mana malam itu kejadian-kejadian yang terjadi setahun ke depan ditetapkan oleh Allah,” tambah Elly.

Elly menjelaskan, para ulama mengatakan di antara mereka ada yang menyatakan Lailatul Qadar pada malam 21, 23, 25 dan bahkan ada yang menyatakan malam 27 dan yang mengatakan malam ke 29. Karena malam Lailatul Qadar itu berpindah pindah dari tahun satu ke tahun yang berikutnya.

Selanjutnya, Elly menyampaikan bahwa Rasulullah memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadan, senantiasa menghidupkan malam-malamnya membangunkan istri dan keluarganya. Dengan mengencangkan ikat pinggangnya hingga lebih optimal beribadah. Rasulullah juga menghidupkan malam-malam terakhir di masjid dengan memperbanyak tadarus Alquran dan sebanyak mungkin menghidupkan malam dengan ibadah.

“Semoga kita dengan berbagai upaya yang dilakukan termasuk orang-orang yang bisa mendapatkan Lailatul Qadr dengan pengalaman yang indah untuk terus memperbarui diri kita menjadi hambanya yang semakin bertakwa,” tutupnya. (dha)