“Kami semua sudah di dalam, sudah selesai chek in. Informasi yang kami terima ada penundaan, lalu kami lihat pesawat ditarik mundur,” kata Sahlani Marjuni, salah satu jemaah haji BDJ 1 yang juga Ketua Regu, saat ditemui di hotelnya, di Jeddah (24/7).

Para jemaah haji asal Pulau Borneo itu berangkat dari Makkah ke Jeddah pada Sabtu, 23 Juli 2022, pukul 21.05 WAS. Mereka semula dijadwalkan  terbang dari Bandara Jeddah pada Ahad, pukul 05.05 WAS dan tiba di Indonesia pukul 23.50 WIB.

Sempat menunggu di paviliun dan ruang tunggu bandara, para jemaah akhirnya dibawa ke hotel setelah diumumkan adanya penundaan penerbangan ke Tanah Air.

Sebanyak 110 jemaah diinapkan di Prime Almina. Sementara 120 jemaah di Prime Alhamra. Sedangkan 100 jemaah di Dyar Alhamra. Sisanya, 28 jemaah di Diamond Hotel.

Selain mendapatkan akomodasi berupa hotel, pihak Garuda Indonesia juga menyediakan konsumsi selama jemaah menginap hingga mereka diberangkatkan kembali ke Tanah Air.

Pantauan di Hotel Prime Al Hamra, tempat jemaah transit menginap saat ini, mereka sudah masuk ke kamar hotel masing-masing. Mereka juga sudah mendapatkan konsumsi dari pihak Garuda.

Salah seorang jemaah, Sunarno, mengaku awalnya kaget. Namun, menurut dia, lebih baik penerbangan ditunda dan jemaah diberikan keselamatan di penerbangan.

“Jemaah awalnya kaget tapi bagi saya lebih baik tertunda asalkan kami diberi keselamatan dalam penerbangan,” ujar Sunarno.

Sunarno juga mengaku bahwa keluarganya di Tabalong Banjarmasin sudah menyediakan acara untuk menyambut kedatangannya. “Kami sudah menyembelih kambing, tapi tidak apa-apa, bisa dimasukkan di freezer,” tukasnya.

Sahlani melanjutkan, dirinya mengambil hikmah positif di balik penundaan ini. Dia dan istrinya diberikan kesempatan tidur satu kamar setelah sebulan lebih pisah kamar.

“Alhamdulillah ada hikmah di balik penundaan ini. Karena ada penundaan ini, kami diberi kesempatan tidur sama istri, dari awal sampai sekarang ini kami puasa (tidak berhubungan suami istri-red),” pungkas Sahlani seraya tertawa. (put)