Pengendali Teknis Layanan Haji dalam Negeri PPIH Arab Saudi, Saiful Mujab mengatakan, pihaknya telah menemui perwakilan Garuda Indonesia di Jeddah untuk membahas efek domino dari penundaan penerbangan BDJ 1.

“Ada dua kloter ke depan yang juga nanti akan berimbas terkait dengan keterlambatan ini,” ujar Saiful Mujab, di Hotel Karam Jeddah, usai pertemuan dengan Garuda (24/7).

Menurutnya, PPIH Arab Saudi dan Garuda Indonesia sudah merumuskan langkah-langkah antisipasi agar kondisi ini bisa segera terselesaikan dan tidak berkepanjangan. Nantinya kloter BDJ 3 akan diangkut dengan pesawat berbeda untuk menghindari keterlambatan lagi.

 

“Jadi (keterlambatan) dua kloter ini tidak bisa dihindarkan bahwa akan terjadi delay kurang lebih 24 jam ya. Terus yang satu sekitar setengah hari, yang ketiga nanti akan menggunakan pesawat berbeda untuk menghindari keterlambatan lagi,” kata mantan Kakanwil DKI Jakarta ini.

Terkait akomodasi yang menjadi hak para jemaah haji, mulai dari penginapan, konsumsi, transportasi dari dan ke bandara keberangkatan, semuanya ditanggung oleh Garuda Indonesia. Saat ini, kloter BDJ 1 sudah diinapkan di empat hotel di Jeddah.

“Semua jemaah sudah masuk di hotel, sudah istirahat, dan Insya Allah besok take off sekitar jam 12-an. Jadi sebelum jam 12, (jemaah) akan didorong ke Bandara Jeddah,” terang Saiful Mujab.

Sementara pendorongan dua kloter, BDJ 2 dan BDJ 3 yang saat ini masih berada di Mekkah ke Bandara Jeddah akan dikoordinasikan ke pihak muassah agar dapat disesuaikan jadwalnya. Sehingga ritme waktu pendorongan akan diatur ulang sesuai dengan waktu yang disepakati oleh pihak Garuda.

“Dua kloter di Makkah juga akan kita rem pendorongan untuk ke bandara dengan ritme waktu yang disepakati pihak Garuda. Dua kloter berikutnya direm dan diinapkan di Jeddah,” pungkas Saiful Mujab. (put)