Wisata

Kastara.ID, Jakarta – Industri pariwisata menjadi sektor yang paling terpukul akibat pandemi virus Covid-19. Di era adaptasi kebiasaan baru, beberapa tempat wisata domestik pun mulai dibuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan menyatakan bahwa kaum milenial berperan untuk membantu mempromosikan tempat wisata domestik, seiring dengan langkah pemerintah yang juga punya komitmen untuk membangun infrastruktur pendukung kepariwisataan.

“Walaupun kelompok milenial ini adalah konsumen sektor pariwisata, tapi punya peran besar dalam memasarkan tujuan-tujuan wisata khususnya di kalangan domestik,” ujar Farhan dalam Webinar Forum Diskusi Publik dengan tema “Menyikapi dan Menyiasati Tren Industri Pariwisata di Tengah Pandemi Covid” yang diselenggarakan Ditjen IKP Kemkominfo RI, Selasa (25/8).

Menurut dia, kaum milenial bisa ikut membantu dalam mempromosikan tempat wisata domestik. Pasalnya, beberapa destinasi wisata domestik menjadi lebih terkenal karena menjadi perbincangan kaum milenial di dunia digital.

Selain itu, jelas dia, pemerintah juga harus memberikan stimulasi kepada pelaku industri wisata yang akan menambah nilai atau daya beli pelancong.

“Contohnya adalah menghilangkan retribusi area wisata, memperbaiki fasilitas umum pariwsata dan memberikan subsidi bagi transportasi umum yang harus mengurangi kapasitas penumpang,” kata dia.

Ia menjelaskan bahwa di tengah pandemi tren wisata mengalami perubahan. Sebelum adanya wabah, para wisatawan senang berpergian secara berbondong-bondong dengan jumlah orang yang banyak. Pandemi juga mengubah jenis atau tren pariwisata, di mana masyarakat cenderung lebih memilih untuk berpergian dalam kelompok kecil.

Mereka lebih memilih pergi ke destinasi pegunungan dengan aktivitas camping atau hiking. Masyarakat pun lebih memilih tempat-tempat yang aman dari sisi kesehatan, bersih, tidak padat pengunjung dan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.

Ia menyebut bahwa tren ecotourism akan menjadi model pariwisata yang akan lebih diminati oleh masyarakat.

Oleh karena itu, pemerintah dan para milenial pun harus mulai memanfaatkan momen ini untuk mengembangkan potensi wisata alam di daerah-daerah atau desa-desa yang belum diketahui oleh masyarakat.

Menurut Farhan, media digital menjadi alat yang sangat pas untuk mempromosikan potensi- potensi tersebut. “Sehingga desa-desa tersebut berkembang, maka perekonomian di suatu daerah dapat tergerakan kembali, khususnya bidang UMKM,” papar dia. (rso)