Kualanamu

Kastara.ID, Jakarta – Praktisi hukum asal Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) Rinto Maha menyatakan warga Sumatera Utara menyesalkan penjualan Bandar Udara (Bandara) Internasional Kualanamu kepada pihak asing. Rinto menyebut bandara adalah obyek vital yang terkait dengan keselamatan banyak orang. Tidak selayaknya menurut Rinto, obyek vital tersebut dijual ke asing.

Saat memberikan keterangan (24/11), Rinto menyebut berbagai pihak di Sumut menyesalkan aksi korporasi yang dilakukan Angkasa Pura (AP) II itu. Rinto menegaskan, pihaknya tidak anti terhadap investasi asing. Namun sesuatu yang terkait dengan keselamatan nyawa banyak orang seharusnya tidak dijual.

Rinto mencurigai ada kepentingan tertentu dibalik penjualan Bandara Kualanamu. Hal itu diindikasikan dengan proses penjualan yang dinilai tidak transparan. Itulah sebabnya Rinto berencana menggugat AP II yang telah menjual aset negara kepada perusahaan patungan India dan Prancis.

Sebelumnya dkabarkan PT Angkasa Pura II telah melepas kepemilikan 49 persen saham Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumut kepada GMR Airports Consortium. Perusahaan konsorsium tersebut terdiri atas Grandhi Mallikarjuna Rao (GMR) Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis.

Dirut PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaludin dalam keterangan resminya mengatakan, pengelolaan dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu dilakukan dengan skema kemitraan strategis selama 25 tahun.

Tindakan lanjut dari kerja sama Joint venture company (JVCo) antara AP II dan GMR Airport Internasional, nantinya akan terbentuk perusahaan baru yakni PT Angkasa Pura Aviasi yang akan mengendalikan operasional dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu.

Awaluddin menambahkan, PT AP II tetap akan menjadi pemilik saham mayoritas dengan 51 persen saham. Awaluddin menuturkan, dari penjualan saham bernilai 6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 85,6 triliun. Nilai itu termasuk investasi dari mitra strategis sedikitnya senilai Rp 15 triliun.

Kerja sama ini diharapkan membuat bandara kebanggaan warga Sumatera Utara itu semakin ramai dikunjungi. Ditargetkan penumpang Bandara Kualanamu meningkat menjadi 54 juta orang per tahun. Jumlah itu setara dengan penumpang Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten saat ini. (ant)