Pasar Tani

Kastara.id, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Hortilultura menggelar Pasar Tani khusus hortikultura seperti buah dan sayuran dengan harga yang murah tapi berkualitas bagus dan terjangkau ke konsumen. Pasar Tani digelar di halaman Kantor Ditjen Hortikultura Pasar Minggu Jakarta Selatan, Kamis (25/1).

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan Yasid Taufik mengatakan, produk pertanian khususnya hortikultura itu rantai distribusinya sangat panjang dari petani ke pengepul, grosir lokal, grosir non lokal, pengecer, terakhir ke pedagang, baru ke konsumen.

“Karena panjangnya mata rantai tersebut, jadi kita mencari cara bagaimana mengefisiensikan dengan memotong rantai pasok. Melalui pasar tani ini yang langsung kita suplai dari petani di daerah penghasil produk hortikultura sehingga harga lebih murah,” ujarnya.

Yasid mengungkapkan, karena panjangnya rantai pasok yang ada selama ini selalu membuat harga komoditas hortikultura di pasaran melambung tinggi, dibandingkan harga di tingkat petani seperti cabai merah keriting di pasar harganya kisaran Rp 50.000/kg tapi di pasar tani Rp 25.000/kg, karena pasar tani ambil dari petani langsung.

“Untuk menstabilkan harga di pasaran dan juga untuk memberikan pangan murah kepada masyarakat, Ditjen Hortikultura gelar event itu sebagai salah satu solusi mengefisiensikan rantai pasok ke konsumen dengan harga wajar,” terangnya.

Yasid menambahkan, Pasar Tani ini diadakan pada Minggu ketiga setiap bulannya selama dua hari pada Rabu dan Kamis, supaya masyarakat mendapatkan harga sangat murah sekaligus membantu memasarkan produk hasil pertanian yang langsung dari petani.

Di tempat yang sama Ketua Asosiasi Pemasaran Hasil Pertanian Wihartati Dwi Ningsih mengatakan, diadakannya Pasar Tani selama dua hari ini mendapat respon yang sangat bagus dari masyarakat. Barang dagangan pun laris manis dan diserbu, termasuk para warga di sekitar kantor Direktorat Jenderal Hortikultura.

“Hari kemarin itu omsetnya 30-35 juta. Kalau hari ini lebih tinggi dibandingkan hari kemarin karena pengunjung hari ini lebih banyak. Kita juga menjual buah Manggis dengan kualitas ekspor yang grade B, harga 15.000/Kg, Manggis ini dari daerah Saketil Pandeglang, Banten. Kita siapkan 500 kg langsung habis dan Salak Madu Rp 25.000/Kg, kalau di supermarket biasa Rp 60.000 per Kg, kita siapkan 200 kg sekarang sisa 20 Kg,” papar Wihartati.

Wihartati menambahkan, pasar manggis tidak hanya di pasar tani saja, tetapi juga sudah diekspor ke Vietnam, Singapura dan China. Sementara untuk salak madu sudah diekspor ke China.

Pasar tani diikuti sekitar 30 pedagang. Selain diadakan di Kementerian Pertanian, juga sudah diadakan di beberapa Kementerian lain seperti Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, dan nantinya juga akan merambah ke beberapa mall di daerah Jabodetabek. (mar)