PDIP

Kastara.ID, Jakarta – Pembangunan Ibukota Negara (IKN) akan menggunakan konsep sumur resapan yang dipakai Anies Baswedan di Jakarta tentu keputusan yang cerdas. IKN memang sejak awal dirancang untuk terbebas dari banjir.

“Keputusan tersebut sekaligus menihilkan kritik PDIP, PSI, dan para buzzer terhadap Anies. Mereka mengkritik sumur resapan bukan karena memahami plus minus konsep tersebut, tapi karena kebencian,” ungkap M Jamiluddin Ritonga, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta, kepada Kastara.ID, Sabtu (26/2) siang.

Menurut Jamil, motif mereka mengkritik bukan untuk memperbaiki konsep yang ada, tapi lebih untuk menggagalkan pembangunan yang dilakukan Anies.

“Jadi, apapun yang dilakukan Anies tidak akan ada yang benar di mata mereka. Sebab motifnya hanya satu, Anies harus gagal selama menjabat Gubernur DKI Jakarta,” imbuh Jamil, mantan Dekan FIKOM IIDIP Jakarta ini.

Dengan digunakannya konsep sumur resapan di IKN, seharusnya menjadi tamparan bagi mereka. Mereka merasa hebat mengkritik Anies, namun justru kritik mereka menunjukkan ketidaktahuannya.

Mereka menjadi orang yang seolah-olah tahu padahal yang sesungguhnya mereka dalam ketidaktahuan.

“Jadi, kritik destruktif mereka akhirnya mempermalukan mereka sendiri. Masalahnya, rasa malu itu sudah langka di negeri tercinta,” pungkas Jamil. (dwi)