Kastara.id, Jakarta – Belum reda soal vaksin palsu yang telah beredar sejak tiga belas tahun yang lalu, kini terkuak beredarnya kartu BPJS palsu. Beredarnya kartu BPJS Kesehatan palsu ditemukan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, dan langsung mendapat tanggapan dari BPJS Kesehatan.

Menurut Kepala Departemen Komunikasi Eksternal dan Humas BPJS Kesehatan Irfan Humaidi, pihaknya meminta kepada warga yang ragu akan keaslian kartunya bisa menggunakan aplikasi BPJSK di ponsel. “Untuk pengecekan, dapat dilakukan melalui applikasi BPJSK yang dapat di-download melalui Android (Google Play Store),” ujar Irfan Humaidi dalam keterangan resminya (24/7).

Dijelaskan oleh Irfan, kartu BPJS yang palsu datanya tidak akan terbaca di aplikasi BPJSK. Masyarakat pun diimbau untuk mengurus kartu BPJS-nya sendiri tanpa melalui perantara atau calo dan segera menghubungi call center BPJS jika mengalami masalah dengan kartu BPJS-nya. “Kartu BPJS Kesehatan palsu tidak akan teridentifikasi dalam master file BPJS kesehatan karena nama peserta dan nomor kartu akan berbeda sehingga tidak bisa digunakan,” katanya.

“Untuk mengurus kartu dan permintaan informasi harap tidak melalui calo. Hubungi kantor BPJS Kesehatan terdekat atau call center 1500 400, 24 jam,” ujar Irfan menambahkan.

Sebelumnya sebanyak 230 warga Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, dibuat kecewa karena beru mengetahui kartu BPJS yang dimilikinya palsu. Padahal mereka membuat kartu BPJS Kesehatan tersebut dengan cara kolektif melalui perangkat desa.

Kepala Desa Kertajaya Fauzy Samsul mengakui pihaknya memang telah memfasilitasi pembuatan kartu BPJS Kesehatan bagi warga kurang mampu. Hanya saja proses pembuatan kartu tersebut justru diserahkan kepada pihak kedua yaitu Rumah Peduli Duafa dengan mengutip Rp 100 ribu/orang. (npm)