Anies Baswedan

Kastara.ID, Jakarta – Di masa PSBB Transisi, jumlah jumlah kasus positif corona di DKI Jakarta terus meningkat. Berdasarkan data resmi per Ahad (26/7), total keseluruhan warga Jakarta yang terpapar Covid-19 sebanyak 18.741 orang.

Menanggapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kalau hanya sekedar ingin mengurangi kasus positif di Jakarta, pihaknya bisa saja mengurangi pengetesan secara masif. Dengan begitu, angka kasus positif bisa saja langsung turun.

“Kalau kita tidak bertanggung jawab, kita kurangi testing, langsung angka positif turun, langsung angka positif keliatan rendah,” ujar Anies di Kawasan Bunderan HI, Jakarta Pusat, Ahad (26/7).

“Tapi itu bukan tujuan kami, tujuan kami justru menemukan yang positif, mengisolasi yang positif,” sambungnya.

Menurut Anies, Pemprov DKI akan meningkatkan upaya testing masif tersebut. Dengan begitu, warga yang sudah terpapar jadi bisa ditemukan dengan cepat.

Ia juga menyadari, angka positifnya tentu menjadi bertambah, tapi angka positif bertambah itu dalam rangka menemukan orang-orang yang positif supaya bisa diisolasi.

“Karena itu menurut saya masyarakat jangan hanya melihat angka pertambahan kasus, karena kalau lihat angka pertambahan kasus, kemudian dikesankan dalam kasusnya tambah berarti masalah,” jelasnya.

Anies tidak bisa membayangkan jika kasus positif tersebut tak bisa ditemukan dengan cepat di masyarakat oleh tenaga kesehatan. Akan ada banyak lagi warga Jakarta yang berpotensi tertular oleh mereka yang positif Covid-19 namun tidak melakukan isolasi.

“(Jadi) kami tidak ingin mengurangi jumlah testing hanya untuk memberikan kesan aman. Kami justru mau menambah testing supaya bisa menemukan yang positif yang sedang berada di luar, yang semula tidak tahu,” tuturnya.

“Karena 66 persen dari yang ditemukan positif itu adalah tanpa gejala. Nah, kalau orang tanpa gejala tidak diketahui, berbahaya,” tukasnya. (hop)