ISIS

Kastara.ID, Jakarta – Kepolisian Maroko tangkap tujuh warga karena dicurigai akan melakukan serangan teror skala besar yang masih berkaitan dengan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Penangkapan tujuh orang itu dilakukan oleh pasukan khusus dari Biro Investigasi Pusat di sejumlah daerah di Maroko, seperti Tamaris di selatan Casablanca, serta di Chefchaouen dan Ouazzane di bagian utara Maroko.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Maroko menyatakan bahwa tujuh tersangka tersebut berencana untuk melakukan serangkaian operasi terorisme yang menargetkan lokasi strategis dan fasilitas penting yang berkaitan dengan elemen asing.

Selain itu Kemendagri menyakini bahwa pemimpin kelompok tersebut berhubungan dengan seorang ahli bahan peledak yang aktif dalam jaringan ISIS.

Kemendagri Maroko mengatakan, kelompok tersebut diduga telah merencanakan mendirikan “pangkalan belakang” di daerah pegunungan di wilayah tersebut.

Selain menangkap tersangka, Polisi juga menemukan barang bukti seperti banyak senjata, amunisi, peralatan selam, balaclava atau helm ski, tas berisi bahan kimia, dan janji kesetiaan terhadap ISIS ditemukan di rumah tersangka pemberontak, di Tamaris.

Lainnya, pencarian barang bukti di sebuah rumah yang disewa seorang tersangka di Ouazzane menemukan barang bukti berupa senjata, peralatan berkemah, dan peralatan pendakian gunung.

Saat ini, para tersangka telah ditahan dan investigasi sedang dilakukan untuk menangkap kaki tangan mereka.

Untuk diketahui, Juli lalu, seorang pria Maroko yang mengaku sebagai bagian dari ISIS dijatuhi hukuman mati, untuk pertama kalinya sejak 1993, atas kasus pembunuhan dua turis Skandinavia di pegunungan High Atlas pada Desember 2018. (yan)