Kali ini sosialisasi dilakukan dalam rangkaian kegiatan QRIS Fun Zumba di halaman Gedung Sarinah Thamrin Plaza, Jakarta Pusat.

Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta, Arlyana Abubakar mengatakan, sosialisasi QRIS perlu terus digencarkan demi perluasan digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong DKI Jakarta menjadi kota global.

“Melalui transaksi digital QRIS, pembayaran dapat lebih cepat, mudah, murah, aman, dan handal,” ujarnya, Ahad (26/11).

Arlyana menuturkan, sosialisasi ini bertujuan mengkampanyekan keunggulan, manfaat dan urgensi sistem pembayaran QRIS bagi warga. Tujuan lainnya ingin mewujudkan transformasi digitalisasi sistem pembayaran yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menurut Arlyana, perkembangan QRIS di DKI Jakarta telah tumbuh sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Volume transaksi QRIS di Jakarta sepanjang 2023 telah melampaui empat kali jumlah transaksi pada 2021.

“Pencapaian tersebut didorong signifikansi jumlah pengguna QRIS di DKI Jakarta yang mencapai 5,5 juta atau tumbuh 22,08 persen,” tuturnya.

Ia melanjutkan, dilihat dari pangsa pasarnya, sebaran transaksi QRIS hampir inklusif di seluruh wilayah Jakarta. Hingga saat ini Jakarta Selatan memiliki pangsa volume transaksi tertinggi sebesar 28,19 persen, disusul Jakarta Barat sebesar 27,23 persen.

“Inklusivitas penggunaan QRIS di DKI juga diperkuat kehadiran merchant-merchant yang telah mencapai 5,09 juta atau tumbuh 18,16 persen,” ungkapnya.

Arlyana menambahkan, sejauh ini pihaknya telah berhasil menarik antusiasme warga akan penggunaan transaksi QRIS. Kondisi ini digunakan untuk mengkampanyekan fitur-fitur terbaru layanan QRIS seperti fitur Tarik Tunai Transfer, Setor Tunai (Tuntas), dan cross border.

Fitur QRIS cross border dapat menjadi solusi transaksi pembayaran antar negara. Melalui fitur ini, masyarakat Indonesia bisa langsung bertransaksi menggunakan QRIS di negara anggota QRIS cross border seperti Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Sementara fitur QRIS Tuntas memungkinkan pengguna melakukan tarik tunai, transfer dan setor tunai di ATM atau agen QRIS. Fitur ini disediakan untuk mendukung stabilitas sistem pembayaran interkoneksi dan interoperabilitas antar penyelenggara dan sumber dana.

“Ke depan, kita akan terus perluas akseptasi pembayaran digital melalui peningkatan dan perluasan jaringan,” tandasnya. (hop)