Kastara.ID, Jakarta – Digitalisasi di bidang pelayanan publik terus dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kali ini digitalisasi pelayanan Standar Laik Operasi (SLO) menjadi salah satu terobosan pelayanan yang dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

“Melalui inovasi ini, nelayan dapat mengajukan dokumen permohonan SLO dari mana saja tanpa harus ke pos pelayanan SLO. Sehingga proses administrasi dokumen dapat dilakukan jauh lebih mudah dibandingkan sebelumnya,” ungkap Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Laksda TNI Adin Nurawaluddin seperti dilansir laman resmi KKP, Ahad (26/12).

Adin menambahkan bahwa digitalisasi pelayanan SLO dapat menghilangkan biaya tidak langsung bagi nelayan seperti transportasi dan konsumsi. Sedangkan bagi petugas pengawas perikanan, mampu membantu mengurangi beban kerja karena tidak perlu lagi menginput dokumen permohonan SLO ke sistem.

Beberapa kemudahan dan manfaat tersebut membawa Digitalisasi Pelayanan SLO terpilih sebagai juara lomba inovasi Ditjen PSDKP tahun 2021.

“Kemudahan yang mencakup berbagai aspek inilah yang membuat inovasi ini dipilih sebagai pemenang mengungguli inovasi lain yang diajukan,” terang Adin.

Sementara Sekretaris Ditjen PSDKP,  Suharta menyampaikan bahwa setiap tahunnya Ditjen PSDKP KKP menggelar lomba inovasi bagi seluruh pegawai untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik di bidang pengawasan.

“Peserta lomba setiap tahunnya bertambah, baik yang berasal dari Pusat maupun Unit Pelaksana Teknis. Inovasi yang diajukan pun beragam, mulai dari inovasi sistem pelayanan hingga kampanye penyadartahuan masyarakat,” jelas Suharta.

Lebih jauh, Suharta menyampaikan bahwa selain inovasi digitalisasi SLO yang diberi nama Sapa Pelaku Usaha Dengan Digitalisasi di Bidang Pengawasan (Sapu Tangan) yang meraih peringkat pertama, juga terdapat inovasi kelompok yang turut mendapat apresiasi, di antaranya inovasi kampanye destructive fishing di daerah perdesaan melalui siaran radio RRI (PSDKP Mengudara) dan mobil pelayanan SLO “Cekatan” (Cek Kapal Tanpa Antrian).  Sejumlah inovasi individu juga mendapatkan penghargaan di antaranya Teropong 001+ (Form excel untuk perencanaan keuangan), Dashboard pengelolaan keuangan, dan Sistem Informasi Ketaatan Armada Kapal Perikanan (SIKAKAP).

“Selain inovasi yang digagas oleh tim, individu juga turut menyumbang inovasi, yaitu berupa perancangan database yang lebih efisien dan mudah dikelola oleh pegawai,” ujar Suharta.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan perlunya birokrasi di KKP untuk adaptif dan terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Menteri Trenggono juga menekankan pentingnya  bahwa berbagai terobosan dalam pembangunan kelautan dan perikanan diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan masyarakat kelautan dan perikanan. (mar)