Megawati Soekarnoputri Hasto Kristiyanto

Kastara.ID, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Jokowi akan memasukkan kader Muhammadiya dan Nahdlatul Ulama (NU) untuk mengisi jabatan menteri dalam kabinet baru. Hal ini setelah Jokowi bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ahad (26/5).

Dalam pertemuan tersebut menurut Hasto, Megawati menyarankan agar Jokowi menjadikan kader Muhammadiyah sebagai Menteri Perdagangan (Mendag). Sedangkan kader NU disarankan menduduki posisi sebagai Menteri Sosial (Mensos).

Hasto menyebut, Megawati ingin Jokowi mengembalikan Islam pada jalan perdagangan dan ekonomi umat. Itulah sebabnya posisi Mendag akan tepat jika diisi oleh tokoh dari Muhammadiyah.

Sedangkan kader NU sangat cocok mengisi jabatan Mensos. Pasalnya pada masa Orde Baru (Orba) orang Islam, khususnya anggota NU dan kaum Marhaen menjadi kelompok yang paling sering diperlakukan tidak adil. Itulah sebabnya kader NU pasti piawai untuk mengurusi rakyat, khususnya rakyat miskin.

Hasto menambahkan usulan dan saran tersebut didasari dari sejarah Islam masuk ke Indonesia melalui proses kulturalisasi dan perdamaian. Hal ini pula yang menjadi dasar sehingga Pancasila mampu bersemesta dengan baik dan seluruh agama. Semangat inilah yang menurut Hasto harus dijadikan semangat kita bersama dalam membangun optimisme di masa depan.

Namun, Hasto menegaskan, apa yang disampaikan Megawati hanya sebatas usulan. Pasalnya semua keputusan berada di tangan Jokowi sebagai Presiden RI. Silakan jika Jokowi akan mengikuti usulan tersebut. Kalaupun tidak diikuti, Hasto menegaskan tidak mengapa. Hasto kembali menegaskan pemilihan anggota kabinet adalah hak prerogatif presiden. (rya)