KPK

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman meragukan pengakuan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri terkait harga sewa helikopter. Boyamin menyebut harga Rp 7 juta per jam yang dikatakan Firli dianggap aneh. Pasalnya menurut Boyamin harga sewa helikopter seperti yang digunakan Firli umumnya Rp 35 juta per jam.

Saat memberikan keterangan (24/9), Boyamin mengaku ragu dengan pernyataan yang disampaikan Firli. Terlebih di saat kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang. Boyamin menyebut harga Rp 7 juta per jam sangat tidak masuk akal.

Kalau pun benar, Boyamin menduga Firli mendapat harga diskon. Menurut Boyamin tindakan tersebut bisa dikatagorikan pemberian gratifikasi kepada penyelenggara negara. Boyamin mengatakan, pihaknya sudah meminta Dewan Pengawas (Dewas) KPK untuk mendalami dugaan gratifikasi terkait harga diskon itu.

Selain itu, Boyamin juga sudah meminta Dewan Pengawas untuk menyelidiki dugaan konflik kepentingan dalam kasus helikopter Firli tersebut. Pasalnya ada indikasi pemilik helikopter terafiliasi dengan perusahaan yang tengah berperkara di KPK. Namun Boyamin menyayangkan sikap Dewan Pengawas yang hingga saat ini belum mendalami kasus ini.

Sebelumnya pada Sabtu 20 Juni 2020, Firli diketahui menggunakan helikopter mewah dalam perjalanan dari Palembang menuju Baturaja, Sumatera Selatan. Firli pun dilaporkan ke Dewas KPK atas tuduhan pelanggaran kode etik bergaya hidup mewah. Namun Dewas hanya menjatuhkan sanksi ringan kepada mantan Kapolda Sumatera Selatan itu. (ant)