Kastara.ID, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo membuka International Summit of Religious Authorities (R20 ISORA). Dalam pertemuan yang berlangsung di Jakarta ini, para pemimpin agama yang tergabung dalam jaringan R20 bersepakat untuk mendorong solusi nyata agar konflik yang terjadi di Gaza dapat diselesaikan dalam waktu sesegera mungkin.

“Sungguh tidak masuk nalar dan nurani, di dunia yang super modern ini masih terjadi perang, dan pembantaian secara terang-terangan yang merenggut warga sipil, perempuan, dan anak-anak. Tragedi kemanusiaan di Palestina tidak bisa ditolerir sedikit pun,” tegas Jokowi, Senin (27/11).

“Genjatan senjata harus segera dilakukan, bantuan kemanusiaan harus dipercepat, dan perundingan damai harus segera dimulai,” lanjut Jokowi.

 

Jokowi juga meyakini bahwa peran agama, tokoh-tokoh agama, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan perdamaian, kerukunan, dan kebersamaan, baik dalam suatu negara, kawasan, maupun dunia.

“Mari kita jadikan dialog lintas agama dan bangsa untuk menjembatani perbedaan dan menghentikan segala bentuk pertikaian-pertikaian sehingga dunia yang damai, rukun, dan sejahtera mampu kita wujudkan bersama,” ajak Jokowi.

Turut hadir Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Director of The Muslim World League Abdurrahman Al Khayyath, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair, serta duta besar negara-negara sahabat lainnya.

 

Hadir pula 30 pengampu otorita keagamaan dari berbagai negara yang mewakili Timur Tengah, Eropa, Amerika, Asia, dan ASEAN. Hadir secara online Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL) Syekh Mohammed bin Abdul Karim al-Issa.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menjelaskan bahwa R20 ini merupakan gerakan global yang telah disepakati oleh para pengampu wewenang keagamaan dan pemimpin agama. “Mudah-mudahan pertemuan ini dapat menghasilkan kesepakatan terkait tindakan nyata yang harus dilakukan oleh komunitas-komunitas agama di seluruh dunia terkait masalah-masalah global yang kita hadapi ini,” tuturnya. (put)