Ishbiliyya

Oleh: Jaya Suprana

ISHBILIYYA adalah nama sebuah kota yang semula disebut oleh bangsa Romawi sebagai Hispalis, yang konon menurut mitologi Romawi didirikan oleh Herkules pada sebuah pulau di tengah sungai Guadalkuifir dihuni suku Tartesian sebagai pribumi Iberia yang kini disebut sebagai Spanyol. Sebelum di bawah kepemerintahan bangsa Moor, Hispalis secara bergilir dijarah oleh suku-suku Germania seperti Vandals, Suebi, dan Visigoth.

Islam-Nasrani
Ishibiliyya adalah Ibukota Kalifat Umayyad di Andalusia, Spanyol, yang diawali kekuasaan dinasti Almoravid kemudian disusul dinasti Amohad sejak abad VIII sampai dengan XIII. Kemudian Ishbiliyya setelah dikuasai kerajaan Katolik Spanyol lebih dikenal dengan nama Sevilla.

Pengaruh peradaban Islam tampak jelas pada infrastruktur, kebudayaan maupun sumber daya manusia di Sevilla sampai masa kini. Petilasan bangunan konstruksi bangsa Moor di Sevilla antara lain adalah Patio del Yeso istana Alcazar dan minaret Giralda, yang kini berfungsi sebagai menara genta Katedral Sevilla. Kemudian mayoritas arsitektur bangunan monumental di Sevilla dikembangkan penguasa Nasrani dengan gaya Mudejar yang pada hakikatnya merupakan perpaduan peradaban Islam-Nasrani.

UNESCO
Tidak kurang dari tiga monumen historikal di tengah kawasan kota tua Sevilla secara serentak dan sekaligus diakui UNESCO sebagai situs warisan kebudayaan dunia.

Katedral Sevilla di mana makam Christophorus Columbus berada dengan lima nave beserta minaret Giralda sebagai kawasan bangunan perpaduan gaya arsitektur Almohad dan Gotik terluas di dunia merupakan warisan perpaduan peradaban Islam-Nasrani di Andalusia.

Dari puncak minaret Giralda yang kini berfungsi sebagai menara genta Katedral, tampak panorama spektakular ke seluruh kota Valensia termasuk kupu-kupu yang kerap semarak berterbangan di taman Katedral. Sementara Alcazar merupakan istana tertua di dunia yang masih digunakan kerajaan Spanyol sampai masa kini berhias mahapesona keindahan tiada tara arsitektural Mudejar.

Bangunan kuno Lonja De Mercaderes yang semula berfungsi sebagai bursa perdagangan Jalan Sutera kini menjadi gedung Archivo di Indias menyimpan dokumen, peta dan artifak Aztek, Maya, Inka, Olmed, Tuahuanako, Quecha, Aymara dan lain-lain pribumi Amerika Latin yang semuanya keliru disebut oleh bangsa Eropa sebagai Indian. (*)

* Penulis adalah pembelajar peradaban dan kebudayaan dunia.