Abdul Haris

Kastara.ID, Depok – Panitia Pengukuhan Rangkaian Kegiatan Pagelaran Pengusulan Sultan Hamengkubuwono II, Abdul Haris (57) selaku juru bicara mengatakan, kegiatan pagelaran pengusulan Sultan Hamengkubuwono II menjadi Pahlawan Nasional yang semestinya berlangsung di Yogyakarta, Sabtu (28/3) ditunda.

“Melihat situasi dan kondisi saat ini kami selaku panitia pelaksana dengan inisiatif menunda kegiatan tersebut,” katanya ketika ditemui di Cinere, Depok, Sabtu (28/3).

Dia mengatakan, penundaan kegiatan tersebut karena Indonesia sedang dalam tanggap darurat virus Covid-19 yang sudah pandemi.

“Kami dari keluarga Trah Ngarsa Dalem Sultan Hamengkubuwono II mengapreasiasi upaya Pemerintah Pusat serta daerah yang sudah berupaya melakukan pencegahan virus covid-19,” katanya.

“Pengusulan nama Sultan Hamengkubuwono II sebagai Pahlawan Nasional Trah Ngarso Dalem Hamengkubuwono II akan tetap melakukan gerakan pengusulan sehingga Sultan Hamengkubuwono II menjadi Pahlawan Nasional,” paparnya.

“Karena pengusulan ini kami anggap sangat penting karena masa kepimpinan Sultan Hamengkubuwono II terdapat fakta sejarah yang tidak diungkap oleh sejarah yang tidak terbuka salah satunya peristiwa Geger Sepeyhi pada tahun 1812,” imbuhnya.

Dalam peristiwa tersebut Kolonial Inggris dan sekutunya melakukan penyerangan dan perampasan harta benda Keraton Jogja antara lain 7000 ribu dokumen koleteral yang milik Keraton Jogja hingga sampai saat ini belum dikembalikan. Di peristiwa tersebut Panglima Perang Krt Sumodiningrat gugur dalam perjuangan.

“Untuk itu kami meminta Inggris untuk mengembalikan aset-aset tersebut dan kami berharap Presiden RI Joko Widodo untuk segera menetapkan Sultan Hamengkubuwono II sebagai Pahlawan Nasional,” imbuhnya.

Saat ini Trah HB II yang tersebar di seluruh Indonesia mendorong petisi agar Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) II layak dianugerahi gelar pahlawan nasional.

“Kami mohon doa restu dan dukungan masyarakat Indonesia, masyarakat Yogyakarta, Sultan Hamengkubuwono II dapat dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional RI,” katanya. (*)