Pemudik

Kastara.ID, Jakarta — Penyelenggaran angkutan Lebaran 2023 atau arus mudik dan balik relatif berjalan lancar dan semakin baik dari tahun ke tahun. Berbagai kombinasi strategi yang diimplementasikan Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Korlantas Polri, dan pemangku kepentingan lainnya berhasil mengurai kepadatan volume kendaraan di waktu yang sama.

Anggota Komite II DPD RI yang membidangi persoalan Perhubungan Fahira Idris mengungkapkan, penyelenggaran angkutan lebaran dari tahun ke tahun semakin baik. Walau berdasarkan riset Kemenhub memperkirakan potensi pergerakan nasional pada mudik Lebaran 2023 mengalami lonjakan signifikan yaitu sebanyak 123,8 juta orang (45,8%) atau meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 31,6% (85,5 juta orang) di mana sekitar 50 jutaan orang memilih menggunakan kendaraan pribadi baik mobil maupun sepeda motor, tetapi kepadatan volume kendaraan di waktu yang sama berhasil diurai.

“Saya mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah dan para para pemangku kepentingan karena angkutan Lebaran 2023 atau arus mudik dan balik secara umum berjalan lancar. Tentunya masih ada beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan misalnya peningkatan daya tampung rest area dan pengaturan penyeberangan kendaraan pemudik terutama dari Jawa ke Sumatera dan sebaliknya agar tidak terjadi penumpukan volume kendaraan. Namun, terlepas dari itu semua, kombinasi strategi yang diterapkan Pemerintah mulai dari contra flow dan one way, ganjil genap, perpanjangan cuti bersama, mudik gratis dan lainnya untuk mengurai kepadatan lalu lintas cukup berhasil,” ujar Fahira Idris di Jakarta (28/4).

Menurut Fahira Idris, tingginya penggunaan kenderaan pribadi baik sepeda motor maupun mobil selama arus mudik dan balik lebaran memang tidak dapat dihindari. Pada tahun ini saja diperkirakan sebanyak 27,32 juta pemudik menggunakan mobil pribadi, 25,13 juta menggunakan sepeda motor.

Sementara sisanya menggunakan bus, kereta api antarkota hingga mobil sewa. Namun, kampanye penggunaan transportasi umum massal kepada masyarakat yang akan mudik di tahun-tahun mendatang tetap harus dilakukan. Ini penting agar terjadi keseimbangan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi dan transportasi umum massal untuk menghindari kepadatan dan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.

“Saya berharap di tahun-tahun mendatang program mudik gratis naik angkutan umum massal mulai dari bus, kereta api, dan kapal laut diperbanyak baik volume maupun skalanya. Program mudik gratis ini sangat membantu masyarakat dan juga efektif untuk mengurangi kepadatan lalu lintas selama masa mudik,” pungkas Fahira Idris. (dwi)