Polder

Kastara.ID. Jakarta – Kegiatan super prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membangun dan merehabilitasi sembilan polder, empat waduk dan dua sungai (Program 942) masih terus berjalan.

Lokasi sembilan polder tersebar di Muara Angke, Teluk Gong, Mangga Dua, Kelapa Gading, Pulomas, Marunda JGC, Green Garden, Kamal, dan Pompa Tipala-Pompa Adhyaksa.

Sedangkan lokasi empat waduk tersebar di Waduk Pondok Ranggon, Embung Wirajasa, Waduk Brigief, dan Waduk Lebak Bulus.

Untuk lokasi dua sungai tersebar di Kali Besar Sodetan Kanal Museum Bahari dan Sungai Ciliwung Hilir kawasan Pasar Baru.

Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Dudi Gardesi Asikin mengatakan, program infrastruktur multiyears (2021-2022) ini menelan biaya Rp 1 triliun yang dialokasikan Pemprov DKI dari dana pinjaman pemerintah pusat melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021.

Program 942 yang tersebar di lima kota administrasi Jakarta ini merupakan salah satu upaya penting menangani dan menanggulangi genangan dan banjir di Jakarta.

“Pengerjaan di masing-masing lokasi terus berprogres dan realisasinya pun bervariasi,” ungkap Dudi.

Dudi menjelaskan, polder merupakan suatu sistem drainase kawasan yang dilengkapi infrastruktur pompa, pintu air dan long storage untuk menampung air hujan dari kawasan. Teknisnya, polder akan membagi air ke beberapa sungai atau kali untuk mengurangi terjadinya banjir pada suatu wilayah.

“Dengan sistem polder, debit air dari kawasan ditampung kemudian dialirkan ke sungai yang dikontrol melalui pintu dan pompa air,” katanya.

Menurut Dudi, daerah tangkapan air (catchment area) polder di setiap lokasi bervariasi antara 100-700 hektare. Begitu juga dengan lingkup pekerjaan polder seperti, pompa baru, pintu air, parapet dan sheetpile, peningkatan kapasitas pompa, saringan sampah, rotary screen dan hoist crane.

“Polder akan dilengkapi infrastruktur pendukung disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi eksisting dan karakteristik lokasi,” ucap Dudi.

Ia menjelaskan, pembangunan waduk berfungsi untuk mereduksi debit banjir pada sistem aliran kali. Waduk yang dibangun juga dirancang dengan konsep ‘green and blue’ dan sebagai ruang publik demi menjaga kearifan lokal.

“Sedangkan pembangunan atau peningkatan kapasitas sungai dan kali ditujukan untuk meningkatkan kapasitas debit air, mengendalikan banjir kawasan dan penataan bantaran kali,” tandas Dudi.

Progres pembangunan dan rehabilitas sembilan polder, empat danau atau waduk dan dua kali atau sungai (942) per 22 Mei 2022:

Klaster Polder
-Pembangunan/rehabilitasi Polder Kelapa Gading (Betik dan Artha Gading) dan Polder Pulomas.
-Realisasi 25,43 persen (deviasi 0,11 persen).
-Pembangunan/rehabilitasi Sub Polder Marunda (JGC-Metland) dan Pompa Tipala-Adhyaksa.
-Realisasi 8,93 persen (deviasi -7,52 persen).
-Pembangunan/rehabilitasi Polder Muara Angke, Polder Teluk Gong dan Polder Mangga Dua.
-Realisasi 14,42 persen (deviasi -9,56 persen).
-Pembangunan/rehabilitasi Polder Green Garden dan kelengkapannya 15,12 persen (deviasi -3,32 persen).
-Pembangunan sistem Polder Kamal (pompa dan pintu air serta kelengkapannya)
-Realisasi 14,53 persen.

Klaster Waduk dan Embung
-Pembangunan Waduk Pondok Ranggon dan Embung Wirajasa beserta kelengkapannya mencapai 40,93 persen (deviasi 0.81 persen).
-Pembangunan Waduk Brigif dan Waduk Lebak Bulus beserta kelengkapannya 27,15 persen (deviasi 0.18 persen).

Klaster Sungai/Kali
-Pembangunan/peningkatan kapasitas sungai/Kali Besar dan sodetan Kanal Museum Bahari mencapai 20,33 persen (deviasi -1,66 persen).
-Pembangunan/peningkatan kapasitas kali/sungai Ciliwung hilir kawasan Pasar Baru mencapai 20,84 persen (deviasi -6,81 persen). (hop)