Ibukota

Kastara.ID, Jakarta – Staf Khusus Presiden menjelaskan bahwa isu ‘deal liar’ antara Jokowi dan Prabowo terkait pemindahan ibukota, sama sekali tidak benar. Istana menyebutkan pemilihan Kaltim murni berdasarkan kajian ilmiah pemerintah termasuk Bappenas.

Kepala Badan Pertahanan Nasional Sofyan Djalil menegaskan bahwa tidak ada nama Prabowo dalam kawasan hutan tanaman industri (HTI) yang nantinya bakal terkenal pembangunan ibukota baru Indonesia.

Apalagi rencana pemindahan ibukota ini sudah dilakukan sejak lama bahkan sebelum pemilu 2019, sehingga tidak memungkinkan adanya ‘deal’ liar di balik pemindahan ibukota.

Berdasarkan pihak Prabowo yang disampaikan oleh juru bicaranya, Dahnil Anzar Simanjuntak, isu kepemilikan lahan itu bukan milik Prabowo, melainkan dikelola oleh Arsari Group. Arsari Group adalah perusahaan milik Hashim Djojohadikusumo yang tak lain adalah adik Prabowo.

Sebelumnya telah disampaikan bahwa pembangunan ibukota yang baru akan dibangun di atas tanah milik pemerintah, bukan milik lainnya. (rya)