Kastara.ID, Jakarta – Pada 2020, misi Rover Mars 2020 bukan hanya ditujukan untuk mencari fosil, tapi juga membuka jalan agar manusia bisa mencapai planet keempat dalam tata surya tersebut.

Menurut ilmuwan badan antariksa Amerika Serikat (NASA) ketika memperkenalkan kendaraan tersebut pada publik, Rover ini dibangun pada suatu ruangan besar yang steril di laboratorium di Pasadena, dekat Los Angeles, dan pekan lalu telah menjalani uji coba dengan sukses.

Misi Rover ini dirancang untuk mencari tanda-tanda kehidupan, sehingga kami akan membawa sejumlah peralatan yang bisa membuat kami memahami konteks kimia dan geologi permukaan Mars.

Rover diperkirakan berukuran sebesar mobil dan dilengkapi enam roda, sama seperti pendahulunya yaitu Rover Curiosity.

Misi ini berbahan bakar reaktor nuklir mini, Mars 2020 memiliki lengan sepanjang dua meter dan juga bor untuk membongkar batu-batu pada area yang diperkirakan cocok untuk kehidupan.

Misi utama Mars ini adalah berburu fosil pada kawah bagian dalam Jazero. Fosil yang akan dicari oleh rover ini berupa sisa kerang, koral, atau stromatolites (batuan yang terbentuk oleh mikroba purba yang hidup di sepanjang garis pantai).

Jazero sendiri merupakan kawah yang sebelumnya adalah danau sedalam 457 meter. Jazero juga diperkirakan terhubung dengan jaringan sungai yang 3,5 juta tahun lalu masih mengalir. Ketika itu, menurut Wallace, Mars memiliki permukaan air yang hangat, atmosfer yang tebal, serta diselubungi kekuatan magnetik.

Setelah dikumpulkan, sampel-sampel dari bebatuan itu akan disimpan dalam tabung oleh Rover. Kemudian tabung-tabung itu akan ditinggalkan di permukaan Mars, dan baru akan dibawa pulang ke Bumi oleh misi antariksa selanjutnya. (rfr)