Muslim Uighur

Kastara.ID, Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Reni Marlinawati meminta pemerintah menjelaskan secara terbuka kepada masyarakat mengenai kondisi muslim Uighur di Xinjiang, China, yang dikabarkan mengalami tekanab di China.

Reni mengatakan, keterbukaan pemerintah soal isu Uighur penting agar tak terjadi gerakan massa yang lebih masif di Indonesia. Sebab masih banyak masyarakat yang melihat persoalan di Uighur sebagai bentuk diskriminasi terhadap umat Islam. Padahal, bisa saja persoalan Uighur dipicu oleh politik khususnya upaya masyarakat daerah itu untuk memisahkan diri dari China.

Reni mengaku khawatir dengan sentimen agama yang melekat pada isu Uighur mengingat Indonesia adalah negara berpenduduk Islam terbesar di dunia.

Reni juga mempertanyakan langkah Istana yang tak ingin ikut campur urusan dalam negeri China terkait masalah muslim Uighur, di Xinjiang, dan seharusnya membuat kebijakan yang sesuai dengan konstitusi Undang-undang Dasar 1945 untuk menjaga perdamaian dunia.

Sejumlah elemen masyarakat kemarin menggelar aksi Bela Uighur di depan Kedutaan Besar Republik Rakyat China di Jakarta. Aksi diinisiasi oleh Front Pembela Islam (FPI). Massa yang memulai aksi setelah salat Jumat ini menuntut bertemu dengan Duta Besar China Xiao Qian.

Mereka ingin menyampaikan aspirasi agar pemerintah China menghentikan praktik yang mereka sebut sebagai diskriminasi terhadap umat Islam di Uighur. Namun keinginan bertemu Dubes China tidak terwujud. (ant)