Ramadan

Kastara.ID, Depok – Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan makna dan esensi Nuzulul Quran atau turunnya Alquran ke dunia pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar) di bulan Ramadan. Penjelasan itu disampaikannya saat Tausiah Ramadan di kanal youtube Mohammad Idris sebagaimana dilansir situs resmi Pemkot Depok, Rabu (28/4).

“Allah berfirman, Kami turunkan Alquran sekaligus dari arsy atau singgasana Allah ke langit bumi atau Baitul Izzah Dikawal oleh beribu-ribu malaikat dengan tasbih dan tahmid dengan kebanggan dan penghormatan pada alquranul karim yang terjadi pada malam Lailatul Qadar,” tutur Mohammad Idris.

Ia menjelaskan, malam Lailatu Qadar ada pada 10 malam terakhir di malam-malam yang ganjil bulan Ramadan. Selanjutnya, dari Baitul Izzah Allah menurunkan Alquran melalui perantara Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.

“Dengan melihat kondisi dan situasi masyarakat pada saat itu, dengan melihat kesiapan jiwa dan mentalitas umat dalam menerima perintah-perintah Allah yang merupakan wahyu yang diturunkan Allah kepada Baginda Nabi Muhammad,” jelasnya.

Menurutnya, itulah makna firman Allah yang artinya sesungguhnya Kami (Allah) turunkan kepadamu Nabi Muhammad Alquran ini secara bertahap atau tidak sekaligus. Sebab, bisa saja umat pada waktu itu belum bisa menerima atau mengubah kebiasaan mereka yang sudah mendarah daging.

“Misalnya, mengonsumsi minuman beralkohol yang memabukkan. Ada tiga hingga empat tahapan Allah SWT menurunkan tentang aturan itu dan banyak sekali hal-hal lain,” katanya.

Ia menambahkan, Siti Aisyah RA pernah mengatakan, kalau hukum haramnya minuman beralkohol diturunkan sekaligus di Makkah pada saat itu. Maka bisa jadi mereka belum dapat melakukannya, karena belum siap secara mental.

“Setelah keimanan mereka kuat dan ketaatan mereka kepada Allah dan Rasullulah. Barulah di Madinah diturunkan ayat pengharaman minuman-minuman beralkohol,” ucapnya

Idris mengatakan, pengharaman itu sudah mutlak, sedikit atau banyak serta dalam kondisi bagaimanapun itu tidak dapat ditolerir. Demikianlah Alquran dengan kebijaksanaan Allah SWT diturunkan kepada umat.

“Mudah-mudahan Allah memberikan banyak kemudahan kepada kita. Karena substansinya adalah bagaimana ayat-ayat Alquran ini bisa kita amalkan dengan sukarela, hati yang ikhlas dan tulus serta dengan kesiapan mental dan jiwa kita,” pungkasnya. (dha)