Dompet Dhuafa

Kastara.ID, Pacitan – Musim kemarau sudah masuk di beberapa wilayah Indonesia, berbagai ceruk sumber air perlahan mengalami penurunan. Di tengah pandemi Covid-19 seperti ini berbagai elemen harus turun tangan agar tidak terjadi penumpukan masyarakat dalam mengantre air bersih. Situasi berat yang harus dipikul bersama dan menjadi perhatian pemerintah maupun masyarakat untuk saling mendukung program kemanusian.

Tim dari Dompet Dhuafa (DD) Jawa Timur berangkat dengan membawa misi kemanusiaan yang besar, kurang lebih sebanyak 30.000L terdisbusikan ke penampungan warga dan toren masjid kekeringan di desa ini.

Hingga Sabtu kemarin (26/9), alhamdulillah dari pagi sampai malam tim Dompet Dhuafa Jawa Timur bersama relawan mendistribusikan air bersih di Kecamatan Ngadirojo, tepatnya di Desa Lembu Ledok dengan lokasi yang cukup pelosok dan jalan yang terjal.

Terbayang betapa pentingnya air bersih. Di kota masih mudah untuk mendapatkan air, mau mandi ada air, mau menunaikan hajat masih ada air. Coba bayangkan kalau air tidak ada, di saat kita betul betul membutuhkan.

Kurang lebih 5.210 jiwa dan 12 dusun di Kabupaten Pacitan hingga hari ini terbantu dengan adanya respons “Air Untuk Kehidupan” yang merupakan inisiasi Dompet Dhuafa Jawa Timur.

Begitu pentingnya air untuk kehidupan, seperti halnya warga pada Kecamatan Arjosari dan Kecamatan Ngadirojo di Kabupaten Pacitan. Sudah kurang lebih 3 bulan masyarakat di sana mengalami kekeringan. “Alhamdulillah mas kita ini dapet bantuan, sudah lama tempat kami kekeringan,” ujar Santi dengan Bahasa Jawa.

Tidak hanya merespons kekeringan. Tim Dompet Dhuafa Jawa Timur beserta Dompet Dhuafa Volunteer JawaTimur mengedukasi perihal Corona, di mana harus tetap menjaga jarak dan juga menerapkam PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

“Hingga kini (Senin, 28/9) demi mendorong kegiatan pendistribusian air bersih ini kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membantu dalam pemenuhan air bersih melalui Dompet Dhuafa Jawa Timur. Kami berharap kekeringan yang menerpa sebagian wilayah Jawa Timur dapat teratasi sehingga tidak menjadi beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19,” ujar Kholid Abdillah selaku Pimpinan DD Jawa Timur. (mar)