Stockholm

Kastara.ID, Stockholm – “Guna memajukan upaya perlucutan senjata nuklir global, mekanisme review terhadap implementasi Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir dan mekanisme verifikasi perlucutan senjata nuklir perlu diperkuat,” ujar Duta Besar RI Stockholm Bagas Hapsoro pada pertemuan tingkat senior Stockholm Initiative on Nuclear Disarmament di Stockholm, Swedia (27/11).

Dubes Bagas juga menegaskan pentingnya edukasi publik dan memasukkan perspektif gender dalam penguatan upaya perlucutan senjata nuklir global.

Pertemuan merupakan tindak lanjut dari Stockholm Ministerial Meeting on Nuclear Disarmament and Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT) pada bulan Juni 2019. Pertemuan telah mengidentifikasi berbagai opsi prioritas dan kontribusi bersama melalui pendekatan stepping stones yang akan disepakati pada Berlin Ministerial Meeting on Nuclear Disarmament di Berlin, Jerman, pada Februari 2020.

Hasil dari Berlin Ministerial Meeting ini nantinya akan disampaikan dalam bentuk rekomendasi, tidak hanya untuk menyukseskan Review Conference Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir pada tahun 2020, tetapi juga untuk memajukan isu diplomasi perlucutan senjata nuklir global secara umum.

Pertemuan diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Swedia dan Jerman bekerja sama dengan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) dan British American Security Information Council (BASIC) pada tanggal 27-28 November 2019.

Pertemuan dihadiri oleh pejabat tingkat senior maupun duta besar dari 16 negara, antara lain Argentina, Kanada, Finlandia, Ethiopia, Jerman, Indonesia, Jepang, Yordania, Kazakhstan, Belanda, Norwegia, Selandia Baru, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, dan Swiss. (put)