Sulsel

Kastara.ID, Pangkajene – Dalam upaya mensukseskan percepatan desa deklarasi Open Defecation Free (ODF) dan Eliminasi Stunting, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan menerima penghargaan untuk kategori Kontribusi dan Sinergisitas Bersama Pemerintah Kabupaten Pangkep (28/12). Penghargaan tersebut diserahkan di Kantor Dinas Kesehatan Pangkep, Paddoang Doangan, Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan.

Pemberian seremonial penghargaan diberikan, saat LKC-Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan diundang pada pertemuan sharing lesson Dinkes Kabupaten Pangkep sekaligus melaporkan program kesehatan LKC Sulsel tahun 2020-2022. Penghargaan yang diraih oleh LKC-Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan sebagai apresiasi atas langkah LKC-DD Sulsel dalam percepatan desa Open Defecation Free (ODF) di empat wilayah Kepulauan Kabupaten Pangkep.

“Hari ini dalam kegiatan meeting sharing lesson bersama dengan 6 tenaga sanitarian di 6 Puskesmas wilayah kabupaten Pangkep, kita mendapat penghargaan dari Dinkes Kab. Pangkep. Kita mencoba memberikan pandangan pola intervensi baru terkait dengan kegiatan pemberdayaan kita. Beberapa bulan sebelumnya, kita sudah mendapat perhatian dari puskesmas dan dinas kesehatan, kok bisa ya Dompet Dhuafa melakukan kegiatan, yang diberikan kepada masyarkat berupa pemicuan dengan dana stimulan yg relatif kecil, tapi ada keberhasilan di lapangan. Kuncinya pada pendampingan berkelanjutan. kita sampaikan pola yang kita lakukan seperti apa, prosesnya bagaimana dan seterusnya,” ucap Asdinullah selaku Kepala LKC-DD Sulawesi Selatan.

Pada laporan tahunan 2020-2021, LKC Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan sampaikan berupa aktivitas program kawasan sehat dengan 7 indikator kesehatan diantaranya kesehatan ibu dan anak, eliminasi stunting, pengelolaan penyakit menular dan tidak menular, sanitasi yang layak, lingkungan hijau produktif dan sehat mental spiritual, di 4 (empat) Pulau di Kabupaten Pangkep.

Tahun 2020, LKC Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan sudah membangun 50 jamban, dan di 2021 LKC Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan melakukan perluasan wilayah di 3 (tiga) Pulau, sehingga total jamban yang terbangun sebanyak 235. Pembangunan jamban sehat keluarga menjadi salah satu pilar pemenuhan sanitasi yang layak dan percepatan Desa ODF sebagai wujud intervensi sensitif dalam upaya eliminasi stunting.

“Dompet Dhuafa melalui pilar program kesehatan fokus pada upaya pemenuhan akses sanitasi yg layak untuk mendukung upaya kesehatan masyarakat dan wujud intervensi spesifik dalam percepatan eliminasi stunting di Indonesia,” ucap Dr. Yeni Purnamasari, MKM., selaku General Manager Kesehatan Dompet Dhuafa

Pada kesempatan kali ini, hadir kepala dinas kepala bidang kesehatan lingkungan, kepala seksi kesehatan lingkungan dan 6 (enam) orang tenaga sanitarian di 6 (enam) Puskesmas di wilayah Kabupaten Pangkep.

Selanjutnya, Hj. Herlina, S. Si, Apt, M. Kes., selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep menyampaikan apresiasi kepada LKC-Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan atas keberhasilan dari aktivitas sanitasi yang telah dilakukan.

“Mari kita belajar terkait dengan yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa, apa tips-tipsnya apa ilmu sehingga mereka bisa berhasil dalam waktu yang kurang lebih 2 (dua) tahun waktu yang cepat dan itu banyak jamban yang terbangun di lapangan. Kami berterima kasih dan sangat mengapresiasi atas langkah yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa, kita memang harus belajar, kita memang harus keluar dari zona nyaman, kita memang harus mengubah pola kita. Selama ini kita mungkin belum berjuang lebih, mari kita belajar dari Dompet Dhuafa,” ucap Herlina.

Dompet Dhuafa terus akan berkolaborasi bersama pemerintah daerah, dinas kesehatan dan berbagai pihak untuk saling mengisi dan melengkapi upaya pembangunan kesehatan Indonesia. (ant)