Kemudian akan disampaikan paparan mengenai hasil evaluasi atas pelaksanaan kegiatan tahun 2023 dan gambaran besar mengenai perencanaan tahun 2024 dan 2025 dari Kepala Bappeda dan Inspektur Provinsi DKI Jakarta serta pembahasan mengenai berbagai macam isu strategis yang terbagi dalam sembilan kelompok kerja (pokja).

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Joko Agus Setyono mengatakan, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibukota Negara telah disahkan, sehingga Jakarta harus bersiap dengan status baru yaitu Daerah Khusus Jakarta.

Dia menyampaikan, Jakarta diproyeksikan untuk menjadi pusat bisnis, perekonomian dan keuangan berskala global yang akan bersaing dengan berbagai kota global lain dalam menarik investasi dan sumber daya berkualitas setelah ibukota berpindah.

Agus menjelaskan, berbagai survei menunjukkan masih banyak hal yang perlu dibenahi dan persiapkan untuk menjadi kota global. Menurutnya, Jakarta masih harus mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi, penelitian dan pengembangan, interaksi budaya, kelayakan hidup, lingkungan dan aksesibilitas.

“Selain itu Jakarta masih memiliki berbagai permasalahan yang tidak kunjung usai seperti banjir, kepadatan dan mobilitas penduduk, kemacetan, polusi udara, penurunan tanah, persampahan, unskilled labor, bahkan stunting. Sudah banyak yang kita lakukan, progresnya pun membanggakan, namun kita akui masih banyak yang harus kita selesaikan,” ujar Agus saat membuka Rapat Koordinasi Perangkat Daerah 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat (29/1).

Agus menjelaskan, rakor ini merupakan ikhtiar untuk menyelesaikan berbagai masalah di Provinsi DKI Jakarta dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kita kepada masyarakat, untuk kesuksesan Jakarta.

Dia mengajak aparat Pemprov DKI Jakarta agar mulai menyiapkan diri karena tantangan di masa depan semakin berat. Aparat diminta untuk mewujudkan birokrasi yang sesuai dengan tuntutan kota global. Sebagai konsekuensi, jajaran Pemprov DKI Jakarta harus memiliki kompetensi yang layak untuk bisa memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat global city.

“Saya harapkan nanti para narasumber dapat memberikan gambaran yang riil mengenai berbagai peluang dan tantangan yang akan kita hadapi, dan apa yang harus kita persiapkan agar kita bisa sukses mewujudkan global city,” kata Agus.

Dia menambahkan, terdapat beberapa manfaat dari Rakor ini di antaranya memberikan pemahaman yang lebih komprehensif atas berbagai masalah dan potensi masalah (risiko) strategis yang dihadapi Pemprov DKI Jakarta, menjadi pegangan bersama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di DKI dan alat evaluasi atas perencanaan.

Dia berharap, hasil identifikasi atas berbagai masalah dan potensi masalah sebaiknya diupdate secara berkala dan mencakup berbagai isu strategis lain sesuai dengan perkembangan situasi.

Menurutnya, jika ini dilakukan, maka Jakarta akan semakin siap menghadapi berbagai permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan program-program pembangunan di Provinsi DKI Jakarta.

“Selain berbagai hal teknis yang melingkupi rakor, ada manfaat penting lain dari pelaksanaan rakor ini, yaitu mempererat silaturahmi di antara kita. Adalah hal positif bagi kita untuk memulai tahun dengan interaksi yang bernilai tambah. Kebersamaan dan interaksi aktif selama beberapa hari diharapkan bisa mencairkan suasana dan mempererat hubungan antar SKPD sehingga sinergi dapat terwujud dengan lebih baik,” tandas Agus. (hop)