DKI

Kastara.ID, Jakarta – Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) DKI Jakarta terus berupaya menjadikan Jakarta sebagai Digital Driven City dengan mengubah proses tata kelola pemerintahan, pelayanan publik serta cara berinteraksi dan berkomunikasi warga berbasis internet atau digital.

Salah satu upaya yang dilakukan dengan menyediakan akses internet gratis bagi warga melalui Program Internet Untuk Semua (JakWIFI). Hingga kini, sudah ada 9.250 titik lokasi JakWIFI yang disediakan sejak awal diluncurkan pada 28 Agustus 2020 lalu sampai sekarang.

Ribuan titik lokasi JakWIFI tersebut tersebar di lima wilayah kota dan kabupaten DKI Jakarta dengan rincian 2.451 titik di Jakarta Pusat, 2.222 titik di Jakarta Selatan, 1.649 titik di Jakarta Barat, 1.390 titik di Jakarta Timur, 1.488 titik di Jakarta Utara, dan 50 titik di Kepulauan Seribu.

Akses jaringan internet gratis ini tersebar di gedung pemerintahan, kantor pelayanan pemerintahan, taman, RPTRA, sekolah-sekolah negeri, ruang publik dan daerah-daerah yang tidak terjangkau atau tidak diminati penyedia layanan internet gratis. Satu titik lokasi JakWIFI dapat diakses 30 sampai 50 orang.

“Totalnya ada 9.250 titik lokasi JakWIFI. Yang dipasang melalui APBD ada 4.553 titik lokasi, CSR 565 titik dan molecool 4.132 titik lokasi,” ungkap Aditia Prana Kusuma, Kepala Bidang Jaringan Komunikasi Data Dinas Kominfotik DKI Jakarta, Rabu (30/3).

Adit menjelaskan, penyediaan akses internet gratis ini disediakan melalui tiga skema yang terdiri dari APBD, kolaborasi dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan swasta. Pemprov DKI Jakarta sendiri masih akan memperbanyak lokasi-lokasi akses internet gratis JakWIFI.

“Kita masih mencari peluang untuk CSR dan mapping dari pengajuan-pengajuan wilayah permohonan dipasang JakWIFI,” katanya.

Menurut Adit, untuk mengetahui lokasi layanan JakWIFI, warga dapat terlebih dahulu mengunduh aplikasi Jakarta Kini (JAKI) melalui Play Store maupun App Store.

“Diharapkan JakWIFI dapat mengakselerasi transformasi digital di seluruh sektor, terutama pendidikan, ekonomi, pemerintahan dan komunikasi masyarakat,” tandas Adit.